Iyas!!
Eh, Alhamdulillah, maksudnya.Â
Ekspresi senang, bersyukur, bersemangat, karena akhirnya bisa selamatkan sekian banyak tulisan saya di dua bulan terakhir di Tumblr. Yup, itu, platform menulis yang diblokir Kemkominfo Indonesia. Sebentar, agar lebih yakin apa benar masih diblokir, saya coba dulu login ulang.
Bagaimana pun, saya harus menghargai usaha keras saya pribadi, karena menuliskannya dalam bahasa asing (Bahasa Inggris). Salah satu bahasa asing selain bahasa ibu saya, Sasak Lombok, dan akan harus segera saya kuasai dengan baik. Demi web travel kantor baru saya saat ini, akan mulai meng-upgrade semua konten yang telah ditayangkan dan menuliskannya ulang dalam Bahasa Inggris.
Seharusnya mudah. Nyatanya, bagi saya, masih sulit. Sepuluh tahun terakhir, saya terbiasa gunakan Bahasa Inggris sebagai bahasa percakapan. Bukan di bahasa tulisan.
Cukup numpang curcolnya, mari langsung intip cara mudah impor tulisan dari Tumblr ke Medium.
Beruntungnya saya, setiap tulisan di Tumblr saya bagikan ke beberapa akun sosial media lain. Tersering, di Twitter dan Facebook. Dari dua post terusan ini pula saya menyalin link utuh tulisan-tulisan saya di Tumblr dan voila, jadilah post baru di Medium (cover foto tulisan singkat ini).
Sementara, cara sederhana ini sungguh sangat membantu. Nge-blog sejak 2005 lalu, salah satu pekerjaan edit blog yang bagi saya cukup menyita waktu dan memeras otak, mengimpor berbagai tulisan yang sempat terserak di platform-platfrom menulis yang dulu sempat eksis. Ada yang mau ngacung kehilangan tulisan dan koleksi foto di Multiply? *tolah-tolehcariteman
Jadi, tunggu apalagi? Ada yang mau selamatkan tulisannya? Yuk, bareng saya.
*Meninting, 9 Maret