Mohon tunggu...
Muslifa Aseani
Muslifa Aseani Mohon Tunggu... Full Time Blogger - Momblogger Lombok

www.muslifaaseani.com | Tim Admin KOLOM | Tim Admin Rinjani Fans Club

Selanjutnya

Tutup

Cerpen

[HUT RTC] Atas Nama Buah Cinta

21 Maret 2016   10:19 Diperbarui: 21 Maret 2016   10:24 233
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

[caption caption="Skrinsot dari foto profile FP FB BKKBN Indonesia."][/caption]

Minggu ke-tiga: FF200 Kata Terinspirasi Lagu.

Aku bukan cenayang, untuk tahu ketika akhirnya berlabuh di cintamu, tersita waktumu atas ikhtiar cukupkan rezeki.

Aku hanya percayai pandang mata serta hatiku. Pandangimu ayun, peluk dan ciumi buah cinta kita.

Tak sempat hidupku di dunia maya berbasis protokol, ruang nir sekat, ketika seribu satu manusia-manusia bernyawa nir sentuhan. Untuk itu aku bukan pemimpi, mampu raih ekstasi dari sentuhan dingin pixel padat yang utuh hadirkan setiap titik porimu.

Satu kabisat belum lagi kita lewati selepas janji suci. Namun dunia maya sibuk sampaikan kabar buruk tentang jiwa dan sentuhmu pada tubuh lain. Bukan aku. Bukan anakku.

Namun hai pemilik rusuk kiri yang menyublim ruhku, kembali aku bukan cenayang, pahami batas terluar sabarku. Cobalah sama bertahan. Diamkan diamku. Senyumi amarahku. Gembirakan tangisku. Rupa-rupa caraku yakini, benar aku perempuan terakhir yang kau percayai rahimku lahirkan penerusmu.

Aku hanya ingin buah cinta kita selalu rasakan, terlahir sampai pun matinya, ia beroleh ayah dan ibu.

Aku hanya ingin ia tak rasai sepiku, saat tersadar, aku hanya punya ibu. Atau pilihan yang sama buruknya, beroleh ayah, dengan ibu bersama lelaki selain ayah.

Kemudian mereka sama percaya denganku. Hanya percayai pandang mata dan hati mereka. Pandangi suami atau istri mereka ayun, peluk dan ciumi para buah cinta.

*Selong 21 Maret

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Cerpen Selengkapnya
Lihat Cerpen Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun