Mohon tunggu...
Muslifa Aseani
Muslifa Aseani Mohon Tunggu... Full Time Blogger - Momblogger Lombok

www.muslifaaseani.com | Tim Admin KOLOM | Tim Admin Rinjani Fans Club

Selanjutnya

Tutup

Puisi Pilihan

[100 Puisi] Pada Kendi Maling -Semoga- Mimpi Kami Membilang, Tak Hilang

16 Februari 2016   17:50 Diperbarui: 16 Februari 2016   18:34 278
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Jejari para perajin tanpa hari libur, merupa liat coklat tanah, demi panci-panci tetap tertanakkan nasi

Jejari yang kadang siangi kangkung terpetik di sungai kampung, demi sepiring satu-satunya lauk makan di satu hari

 

Satu dari tiga ratus enam puluh lima berkali entah berapa, atau mungkin sekian belas windu

Generasi perupa gerabah yang setia dengan tungku bakar tanah berbahan kayu pun arang

Tak lagi jelas, lincah jejarinya merupa, apakah atas nama seni, atau sesuap nasi

 

*Selong 16 Februari

Sedikit olah diksi, teruntuk para inaq-inaq perajin gerabah desa Banyumulek kabupaten Lombok Barat, NTB. Lokasi KKN saya belasan tahun lalu.

[caption caption="Kantor Bupati Lombok Barat di Kompleks Giri Menang - DokPri."]

[/caption]Diksi dalam puisi, meramaikan 100 Pusi bagi Orang Kecil yang digawangi @Desol dan Pak @S Aji di ranah Kompasiana.

Glossary:

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Puisi Selengkapnya
Lihat Puisi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun