Mohon tunggu...
Muslifa Aseani
Muslifa Aseani Mohon Tunggu... Full Time Blogger - Momblogger Lombok

www.muslifaaseani.com | Tim Admin KOLOM | Tim Admin Rinjani Fans Club

Selanjutnya

Tutup

Humaniora

Tulisan Headline Pertama Saya: Catatan Khusus

6 November 2015   19:11 Diperbarui: 6 November 2015   19:26 83
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Mendapat dukungan penuh suami dan anak-anak menjadi penulis, terasa genap terbayar saat tulisan ke-4 menjadi salah satu Headline dan Highlight di Kompasiana. Putra bungsu saya yang 5 tahun sudah paham ketika badan saya tegak kaku depan monitor, jejari menari di atas keyboard, pun dengan kepala serta mata terpaku ke monitor 17". "Bunda sedang menulis ya? Aku ndak boleh ganggu?" Good boy..^_^ Bentuk dukungan nyata agar setiap tulisan saya terjalin dengan baik, dus apapun nilai yang saya sampaikan melalui tulisan tersebut juga tersampaikan sama baiknya.

Tulisan-tulisan saya baru benar-benar terjaga dari --semaksimal mungkin-- kesalahan pengetikan di dua tahun terakhir. Pertama, karena ilmu menulis terbaik yang pernah saya dapatkan dari kelas-kelas menulis online yang diadakan komunitas menulis yang saya ikuti. Kedua, setelah secara EYD tulisan saya terjaga, runtutan ide di masing-masing paragraf juga pada akhirnya terjaga sampai titik terakhir dibubuhkan. Dua ruh utama yang saya biasakan, selain karena beberapa tulisan yang memang berbayar, juga kewajiban moral mempraktekkan semua ilmu kepenulisan yang beruntung saya dapatkan sejak mahasiswa, pun ketika memilih menjadi ibu rumah tangga --resign dari pekerjaan kantoran.

Mengapa di Kompasiana? Sebagai penulis dari satu lomba ke lomba berikutnya, blog personal saya sedang saya kembangkan khusus menjadi track record tulisan-tulisan kepesertaan lomba. Meski kemudian tema blog memang menjadi belum fokus, namun keberagaman tema inilah yang saya harapkan mengasah karakter tulisan-tulisan saya, untuk kemudian membentuk satu karakter utama. Suatu hari nanti.

Saya memilih Kompasiana, terbesar untuk tulisan dari ide-ide saya yang sering berloncatan liar tak tertahan. Misal, seharian ini lingkungan rumah sedang sangat tidak kondusif untuk bisa menulis dengan baik. Putri sulung, adiknya plus dua sepupunya yang sebaya konsisten seharian menghibur diri dalam permainan tak bernama, pun sama konsistennya dengan suara bahak tawa mereka untuk setiap kelucuan yang mereka bangun untuk permainan tak bernama tersebut. Namun saya merasa harus membuat catatan khusus untuk tulisan headline pertama saya. Satu sisi, syukurlah, hanya menulis di Kompasiana ini..:P Tak ada tendensi keharusan memenangkan lomba. Tak ada pecutan deadline. Hanya beberapa kali membaca ulang setiap kata yang sudah tertuang, memastikan ide utama tulisan masih terjaga. Begitulah..

Kembali tentang si headline dan si highlight, hasil telusuran singkat di mesin pencari online langsung merujukkan saya pada tulisan admin Kompasiana sendiri. Dari referensi artikel tersebut, saya sendiri koq agak yakin telah memenuhi poin-poin ke-2, tiga dan lima dari 6 kriteria admin memutuskan satu tulisan menjadi headline dan highlight. Aktual, menarik dan orisinal. Tambahan rujukan artikel dari sesama Kompasianer, yang kemudian saya skrinsot untuk menjadi foto utama tulisan ini (plus catatan pribadi buat disawang sewaktu-waktu :D ), ulasan sederhana saya tentang satu fitur baru dari sosmed Twitter tampaknya memuat 'Analisa' dan 'Nilai Jual' di penilaian para admin (tolong disepakati saja ya para admin yang baik..^_^ ).

Ah ia, hampir terlupa. Munculnya iklan jualan dari toko online saya di salah portal belanja besar di tanah air, semacam penyempurna kesenangan dari terpilihnya tulisan saya menjadi Headline dan Highlight di hari ini.

Baiklah, semoga di banyak tulisan saya berikutnya di Kompasiana bisa memberikan sharing lebih banyak dan semakin baik. Tak hanya sebatas cara mengemas, memilih dan merangkaikan kata, namun --yang selalu saya niatkan di setiap tulisan saya-- tentu tersampaikannya nilai-nilai kebaikan yang ada didalamnya ke sebanyak mungkin sidang pembaca. Semoga, amin.

Mohon tunggu...

Lihat Konten Humaniora Selengkapnya
Lihat Humaniora Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun