Mohon tunggu...
Muslifa Aseani
Muslifa Aseani Mohon Tunggu... Full Time Blogger - Momblogger Lombok

www.muslifaaseani.com | Tim Admin KOLOM | Tim Admin Rinjani Fans Club

Selanjutnya

Tutup

Fiksiana

[100HariMenulisNovel] #23 Aluy

10 April 2016   15:24 Diperbarui: 10 April 2016   15:40 156
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Novel. Sumber ilustrasi: PEXELS/Fotografierende

Sekarang sudah ada Ranti. Meski belum cerita apa pun tentang ibu, manalah lagi tentang begitu berjaraknya kami berdua, rasanya Ranti juga bisa menjadi sandaran-sandaran emosiku. Semoga selalu di bagian-bagian yang menyenangkan dus membahagiakan.

Baiq semakin tak ragu, penerimaannya pada adik tirinya Ranti semakin tak bersekat.

(Epilog Aluy 22)

Wah yang baru punya adik, meet up terus nih.

Kembali ke rutinitas harian, aku jenakkan bertukar kabar dengan siapa pun. Ibu, Ranti, bahkan Aluy. Tuntaskan bacaan serta teruskan beberapa ribu kata untuk buku terbaruku. Tak terasa sudah akhir minggu lagi. Sapa Aluy di chat WA terbaca di minggu pagi.

Iya, maaf aku tak ceritakan seperti biasanya. Ku pikir-pikir, memang sudah saatnya mempensiunkanmu sebagai konsultan psikologisku. Bagaimana pun, aku khawatir saran-saranmu sudah dipengaruhi efek pre menopause dini.

Gundulmu! Kalau merasa sudah pre menopause dini, tolong jangan libatkan aku ya.

Hahahahaha, iya, iya. Sensi begitu, berarti kamu harus rajin cek tensi. Darah tinggi bahaya lho, ancaman stroke! Serius!

Gundulmu lagi! Ish, sekalinya disapa duluan, dapetnya malah vonis-vonis penyakit mengerikan! Benar-benar pasien tak tahu berterima kasih. Hih!

Kami berlomba munculkan emotikon tawa berderai. Sahabat yang bahkan tak lagi sisakan sisi kemarahan meski gunakan tanda seru di banyak kata atau kalimat. Jiwaku menghangat, seringkali, Aluy selalu benar. Masih belum terlalu lama sejak kepergian bapak, namun aku telah bisa tak selalu mendahului Aluy. Menyapanya duluan, lebih dan selalu demi kelapanganku sendiri.

***

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Fiksiana Selengkapnya
Lihat Fiksiana Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun