Mohon tunggu...
Kitri Yana
Kitri Yana Mohon Tunggu... Sales - Hanya Pekerja Swasta

seperti angin, berhembus tak tentu arah namun tetap membuat sejuk

Selanjutnya

Tutup

Humor

Pemilu yang Tidak Lagi LUBER

24 Mei 2014   02:26 Diperbarui: 23 Juni 2015   22:10 29
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Di era saat ini dimana orang dengan bebasnya mengutarakan pendapatnya, tak ada salahnya memang jika kita menyampaikan apa yang ada dalam pemikiran kita, ntah itu ide atau keluh kesah kepada khalayak umum. Namun tak seharusnya kita mengumbar itu disemua di depan khalayak. Karena mungkin itu bisa mengganggu orang lain. Walaupun kebebasan untuk mengeluarkan pendapat tersebut dilindungi Undang-Undang.

Akhir-akhir ini saya banyak menyimak walaupun tidak secara seksama, karena hanya dalam tempo yang singkat saja saya menyimaknya. Banyak saya menemukan di media sosial orang mengekspresikan dukunganya terhadap salah satu sosok yang sedang ber(.......) dalam pemilihan Presiden. Mereka dengan lantang menyuarakan suara mereka (kalau tidak lantang mungkin bukan suara hanya desahan :)). Mereka dengan sangat bangganya mengumumkan kepada khalayak bahwa dia adalah pendukung salah satu calon presiden. Bagi saya itu sah-sah saja sebenarnya, itu adalah hak anda. Tapi tidak bisakah anda lebih sedikit elegan cara menyampaikan dukungan. Ada waktunya kelak, ketika waktu pemilihan datang.

Maraknya media sosial memang salah satu orang untuk mempermudah orang untuk melakukan hal tersebut. Tapi menurut saya sendiri hal tersebut akan mencederai prinsip dari pemilu itu sendiri. Pemilu yang LUBER yang selalu digemakan sejak masa-masa yang lampau rasanya sudah tidak asyik lagi. Kita jadi tahu pilihan orang lain.

Saya sendiri sebagai seorang warga negara akan salalu memegang prinsip LUBER. Saya tidak akan menyampaikan kepada khalayak apa yang akan menjadi pilihan saya kelak. karena itu menjadi bagian pribadi dan hak yang harus dihormati orang lain. Saya tak mengharapkan orang lain tahu apa yang akan saya di pilihan presiden kelak. Entah itu saya akan golput lagi atau tidak seperti pemilu kemarin kita lihat saja nanti. ITu masih menjadi misteri. Walapaun sebenarnya saya ingin memilih Jokowi. :)))))))))

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Humor Selengkapnya
Lihat Humor Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun