Mohon tunggu...
Musisi Cerdas
Musisi Cerdas Mohon Tunggu... wiraswasta -

Kelompok Musisi dan Penggiat Film yang ada di Bangka Belitung. Kontak Person : 0819.9526.5000 PIN BB 2685e38c

Selanjutnya

Tutup

Politik

Politik Cawagub VS Aspirasi Musisi Babel

1 Maret 2014   07:14 Diperbarui: 24 Juni 2015   01:21 33
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Pada tanggal 17 februari 2014 kemarin dengan dukungan ketua DPRD Didit Srigusjaya akhirnya musisi babel dapat bertemu dengan Gubernur Rustam Efendi untuk menyuarakan aspirasi tentang kewajiban siaran lokal tv nasional di Bangka Belitung dapat di isi dengan konten acara musik dari band-band lokal Babel. Sekitar 56 orang musisi yang berasal dari Bangka tengah, Bangka selatan, Bangka barat, Bangka serta Kota Pangkalpinang di terima di ruang pertemuan Gubernur di kantor Pemprop Babel. Nampak hadir juga ketua DPRD Didit Srigusjaya dan Kepala Dinas Kominfo Latif Pribadi.

[caption id="attachment_325296" align="aligncenter" width="300" caption="Musisi Babel Bertemu Gubernur Rustam"][/caption]

Dengan nyanyian lagu tanah airku oleh Sintia Nuriski Robert Sinaga ( Pelajar Smansa Pkp ) berhasil menarik perhatian Gubernur Rustam untuk segera menemui musisi Babel yang menamakan diri komunitas musisi cerdas Bangka Belitung. Ada dua hal yang dibahas dalam pertemuan ini pertama mengenai dukungan Pemprop Babel untuk biaya produksi acara musik siaran lokal tv nasional di babel. Kedua meminta arahan tata kelola gedung siaran Pemprop Babel yang direncanakan menjadi rumah produksi acara siaran lokal tv nasional. Kemudian yang ketiga meminta Gubernur mengundang pimpinan Rcti/Mnc/Tvone/Indosiar/Sctv/Metro untuk membahas variasi acara siaran lokal tv- tv tersebut agar membuka ruang bagi musisi Babel.

[caption id="attachment_325297" align="aligncenter" width="300" caption="Foto Bersama Musisi Babel dengan Gubernur Rustam"]

1393607424634945067
1393607424634945067
[/caption]

Elvin mustika sebagai tim advokasi musisi cerdas Bangka Belitung menyampaikan secara tegas bahwa penyelenggaraan siaran lokal tv nasional di Bangka Belitung masih dilakukan setengah hati, hal ini dibuktikannya dengan materi acara yang disajikan saat ini dan ditanyangkan pada waktu subuh ( diantara jam 02.00-05.00 ) ; siaran lokal tv nasional itu bisa membuka peluang berkembang industri musik dan televisi di Bangka Belitung, tetapi kalau tayangnya jam 2 pagi saya yakin sepi penoton. Seharusnya tv nasional itu menyadari bahwa mereka meminjam frequensi publik maka berdayakanlah publik yakni pemirsa dan penggiat konten lokal untuk berkembang di daerahnya, namun prinsipnya saling menguntungkan kedua pihak, Demikan diungkapakan Elvin.

[caption id="attachment_325298" align="aligncenter" width="300" caption="Musisi Bangun Gerakan Desentralisasi Penyiaran di babel"]

13936074841623730389
13936074841623730389
[/caption]

Sedangkan Ahmad albuni,SH menyampaikan bahwa Gubernur Babel harus mendengar suara pemuda bahkan masih tergolong remaja di bangka belitung yang memiliki minat di dunia musik dan pertelevisian. ; saya usulkan kepada Gubernur dan pimpinan DPRD Bangka Belitung bahwa ada hal hal yang lebih penting diurus, bahkan tidak pernah diurus lebih dari 12 tahun semenjak uu 32 th.2002 di terbitkan yakni peluang daerah atas desentralisasi penyiaran. Saya tidak melihat urgensinya ribut soal Cawagub Babel apalagi menjelang pemilu 2014 ini, lebih baik Gubernur Rustam Efendi ribut dengan pemilik modal tv nasional yang enggan berbagi keuntungan buat daerah cenderung mengakumulasi kekayaan sendiri. Demikian pernyataan lugas Ahmad Albuni, SH selaku tim pembela hukum Musisi Babel.
Tim Liputan Ganesha Managemen

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Politik Selengkapnya
Lihat Politik Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun