Mohon tunggu...
Musisi Cerdas
Musisi Cerdas Mohon Tunggu... wiraswasta -

Kelompok Musisi dan Penggiat Film yang ada di Bangka Belitung. Kontak Person : 0819.9526.5000 PIN BB 2685e38c

Selanjutnya

Tutup

Analisis

Ganesha Sebut Debat Jokowi Vs Tuan Tanah

19 Februari 2019   08:01 Diperbarui: 20 Februari 2019   02:49 99
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
John Ganesha di Diklat Mahkamah Konstitusi

"Membantah pembagian sertifikat tanah kepada rakyat dengan mengatasnamakan UUD1945 hukum tertinggi di NKRI,maka saya menilai sebenarnya Jokowi sedang berhadapan dengan Tuan tuan tanah yang ingin berkuasa" John Ganesha

Pada debat capres 2019 kemarin, terungkap data dari Capres Jokowi bahwa Capres Prabowo memiliki hak hukum 220ribu Ha lahan di Kalimantan dan 120ribu Ha lahan di Aceh. Hal ini tercetus saat materi debat mencapai pembahasan kebijakan Jokowi memberikan 5 juta Ha sertifikat tanah dan pengelolaan hutan rakyat sekitar 2,5juta Ha.

Menurut John Ganesha wakil ketua hukum dan HAM DPW Partai Perindo Bangka Belitung , konflik agraria di Indonesia jika tidak di redistribusi dengan segera akan mendekati pelanggaran hak ekonomi sosial budaya (Ekosob) masyarakat lokal yang merupakan salah satu domain dari perlindungan Hak Asasi Manusia.

Dari pengalaman advokasi yang ia lakukan di desa mempiu, Mabat, Petaling, Penagan, Riau silip bahwa penguasaan lahan secara besar besaran diatas 1.000 Ha kepada perusahaan perkebunan ternyata sudah menuai protes dari masyarakat lokal, apalagi mencapai ratusan ribu Hektare.

Ganesha menegaskan jika seorang Calon Presiden yang memegang kekuasaan tertinggi pemerintah masih menganut paham bahwa norma dasar pada pasal 33 UUD1945 sebagai amanah untuk tidak membagikan sertifikat lahan kepada rakyat kecil adalah paradigma kekuasaan otoriter yang tidak relevan di era reformasi.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Analisis Selengkapnya
Lihat Analisis Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun