Mohon tunggu...
Musisi Cerdas
Musisi Cerdas Mohon Tunggu... wiraswasta -

Kelompok Musisi dan Penggiat Film yang ada di Bangka Belitung. Kontak Person : 0819.9526.5000 PIN BB 2685e38c

Selanjutnya

Tutup

Sosbud

Kisah Kesetiakawanan True Story (Banjir Pangkalpinang)

14 Februari 2016   01:54 Diperbarui: 15 Februari 2016   02:00 94
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Kejadian Banjir Pangkalpinang di bulan Februari 2016 bertepatan dengan tanggal perayaan tahun baru / imlek di Bangka Belitung telah mengukir sejarah yang membuktikan bahwa nilai kesetiakawanan dan gotong royong masih melekat dalam kehidupan bermasyarakat di bangka belitung. Banjir Pangkalpinang terjadi setelah 30 tahun di pangkalpinang tentu telah banyak membangun cerita yang membawa pesan kebersamaan, diataranya dialami oleh Robertus ketika sedang mengadakan kunjungan bertamu Imlek seperti kebiasaan masyarakat kota pangkalpinang.

Saat robertus melintasi jembatan didekat kampung bintang, ia melihat arus sungai dijembatan tersebut sangat deras dan nampak beberapa pasukan tagana dan basarnas sedang berjaga-jaga disekitar nya. "Saya merasa, kalau ada basarnas pastilah sudah gawat daerah disekitar kampung bintang ini, lalu cemane (bagaimana) keadaan kawan-kawan ku yang ade disini" ungkap Robertus. Ternyata benar sahabatnya tiba-tiba menelpon dan meminta tolong untuk dibantu keluar dari kepungan banjir dirumahnya yang semakin deras dan tinggi.

"Teman ku itu tinggal di desa samhin, sejak itulah bersama-sama kawan lainnya kami sepakat untuk turut serta membantu evakuasi korban banjir pangkalpinang." Jelas Robertus sambil menjelaskan bahwa rekan-rekannya adalah teman sepermainan kuda lumping dan tim instruktur Outbond Lavita-Kebun Karet di Desa Cambai Bangka tengah.

Kisah Kesetiakawanan True Story yang dilakukan oleh Robertus dan kawan-kawan mungkin terkesan nekat, dengan perahu karet mereka masuk ke lokasi banjir yang merupakan lintasan sungai rangkui ketika sedang meluap dan mengalilr deras. Resikonya justru mereka lenyap terbawa arus sebelum dapat menjangkau keberadaan warga yang terjebak banjir.

"Kami tahu ada kawan disana minta tolong, tapi kok masih berdiam diri, jadi kami beranikan diri untuk masuk menggunakan perahu karet itupun pinjam pula, banyak seng kawat lewat didekat perahu kami, bahkan mungkin pagar tajam rumah orang ada dibawah perahu kami, rupanya malaikat pelindung bersama kami" Cerita Robertus yang dapat menjadi inspirasi Kisah Kesetiakawanan True Story dibalik musibah banjir pangkalpinang.

[caption caption="Aimar Dblessed Bantu Evakuasi Korban Banjir Pangkalpinang"][/caption]

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun