Ketika aku masih terlalu kecil untuk mengerti bahwa HARAPAN adalah TANGGA menuju pertemuan, aku abaikan saja kalimat penting yang aku peroleh dari guru ngajiku. Saat itu, ada sesi tanya jawab tentang HARAPAN dan KERINDUAN. Sepintas seperti cuma obrolan biasa, tetapi baru aku betul-betul pahami setelah aku sudah mulai berada di angka 40.Â
Beliau berkata: JANGAN LELAH BERHARAP. penjelasan yang sempat aku dapat dari almarhum guruku (semoga beliau di ampuni), mengatakan: Hamba itu, jika tak memiliki HARAPAN,terutama kepada Allah, maka dia sungguh, adalah manusia yang sombong. Manusia itu harus punya harapan sekecil apapun, terutama harapan kepada Allah, sebab dengan harapan, ada upaya untuk memperbaiki diri. Begitu ucapnya. HARAPAN itu jembatan untuk menemuinya.Â
Dalam banyak kasus, HARAPAN menjadi hal amat penting. Dengan masih memiliki HARAPAN, manusia akan senantiasa tunduk tafakur menuju Tuhannya. Karenanya, JANGAN PERNAH LELAH BERHARAP.
Berharap yang wajar, sesuai porsi diri sebagai manusia. Berharap memiliki sesuatu misalnya, akan membawa seseorang kepada usaha yang lebih ekstra untuk mencapainya.Â
Adakah saat ini kalian masih memiliki HARAPAN?
Sambi Bulu, 02.51 amÂ
Musiroh MukiÂ
Â
Follow Instagram @kompasianacom juga Tiktok @kompasiana biar nggak ketinggalan event seru komunitas dan tips dapat cuan dari Kompasiana
Baca juga cerita inspiratif langsung dari smartphone kamu dengan bergabung di WhatsApp Channel Kompasiana di SINI