Mata oh mata... Kenapa tak sedetikpun engkau bisa terpejam. Padahal malam sudah larut.
Punggung ini lelah... Pundak pun tak sanggup menahan kepala. Ada apa denganmu mataku.
Jika pikiran kau paksa untuk melayang jauh, kaki ini tak sanggup memapaki tangga khayalan mu
Beberapa kali kucoba rebahkan tubuh, kau tak jua mau menemani. Cobalah pahami, tubuh ini sudah tak sanggup mengikuti langkah mu.
Coba tengok jam dinding di tembok itu. Sudah merangkak ke angka 3, bukan? Sebentar lagi shubuh. Cobalah kamu mengerti, bahwa semua butuh toleransi.
Ayo bubuk....
Besok kita bermain lagiÂ
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H