Pertanyaan sederhana itu coba saya jawab dalam bentuk infographic berikut.
Versi teks : 338 milyar rupiah uang negara dihabiskan untuk subsidi bbm & elpiji tabung 3 kg 80+ juta rupiah uang negara dihambur-hamburkan untuk rapat yang dihadiri presiden dan/atau wakil presiden 1,9+ juta rupiah uang negara dipakai untuk menggaji 1 (SATU) anggota DPR di Senayan 37.500 rupiah didapatkan 1 (SATU) orang buruh setelah memeras keringat seharian 20 kasus korupsi terjadi 381 kasus kriminalitas terjadi 60+ kasus penyelewengan tercatat di BPK meliputi kasus belanja fiktif, kekurangan volume, mark up, biaya perjalanan dinas ganda/fiktif, dan penggunaan uang untuk kepentingan pribadi 13.000+ jiwa masuk kategori "orang miskin baru" 3.500+ jiwa masuk kategori "pengangguran baru" 10.000+ hektar lahan hutan hilang 26.500 ton sampah plastik dihasilkan Dan setiap 24 jam itu pula jutaan rakyat Indonesia menuliskan kisah hidupnya yang menyedihkan di atas tanah makmur Indonesia yang "katanya" Gemah Ripah Loh Jinawi Tata Tentrem Kerta Raharja...! Sumber : http://krjogja.com/read/117661/mahfud-md-pertanyakan-efektifitas-kpk.kr http://hukum.tvonenews.tv/berita/view/52418/2011/12/30/kapolri_jumlah_kriminalitas_tahun_2011_turun_11_persen.tvOne http://nasional.kompas.com/read/2010/08/03/09315334/Martabat.Wakil.Rakyat http://bisniskeuangan.kompas.com/read/2012/04/03/03252676/Subsidi.BBM.BengkakRp.5.Triliun.Per.Bulan http://www.bisnis.com/articles/bpk-temukan-12-dot-612-kasus-dengan-kerugian-rp20-25-triliun http://ekonomi.kompasiana.com/bisnis/2011/09/18/data-bps-jumlah-penduduk-%E2%80%9Cmiskin%E2%80%9D-yang-hampir-miskin-terus-bertambah/ http://www.lampungpost.com/buras/18834-penganggur-tambah-13-juta-orang-per-tahun.html http://news.detik.com/read/2012/04/17/173250/1894598/10/fitra-alokasi-anggaran-rapat-presiden-rp-30-miliar http://green.kompasiana.com/polusi/2012/03/21/mengurangi-sampah-bagian-dari-investasi/ http://www.analisadaily.com/news/read/2011/12/15/26155/gaji_buruh_indonesia_di_bawah_china_dan_vietnam/#.T46lAYoyYb8
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H