Mohon tunggu...
Monica Niken Wulandari
Monica Niken Wulandari Mohon Tunggu... Seniman - PNS Polri, Musisi, Pengajar, Suka Traveling, Ibu dari Do dan Re, Suka sesuatu yang baru

Menulis bebas apa yang ada di pikiran saya.

Selanjutnya

Tutup

Pendidikan

Kursus Bahasa Inggris Gratis di Sebasa Polri dengan Web Learning

3 Juni 2021   12:45 Diperbarui: 3 Juni 2021   12:53 1415
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Bulan November 2020 yang lalu, saya membaca WA Group dari PNS Polri angkatan 2005. Ada angin segar untuk kami yang tidak pandai bahasa inggris. Sebasa Polri mengadakan Web learning dengan tema: "How to Communicate With Tourist" . Anggota Polri dan PNS boleh mengikuti kegiatan ini, dengan senang hati saya yang bahasa inggrisnya masih perlu belajar selama 7 purnama dan menunggu wangsit untuk bisa cas cis cus ini langsung mendaftar melalui email dan mendapat tanggapan dengan cepat alias fast respon. Akhirnya saya mengikuti web learning ini. 

Sebelumnya saya sedikit cerita suatu rahasia, semasa berdinas di korsik Mabes Polri, saya sering menyanyi untuk acara yang dihadiri peserta atau "participant" (cieeileeehh gaya banget dah) yang berasal dari luar negeri. Kami orang seni ini dituntut untuk bisa berkomunikasi dengan bahasa inggris. Salah satu solusinya adalah menghadap Ka Sebasa pada Jamannya, KBP Nur Usman, beliau mengajari saya dengan sabar, gembira dan bahagia, entah istilah apalagi yang tepat untuk beliau. 7 hari 7 malam saya belajar "conversation"  untuk berbicara di panggung sekedar memperkenalkan diri dan orchestra Polri yang mengiringi. Jujur saya sangat kepepet dengan hal ini, tapi harus bisa. Baru sadar bahwa bahasa inggris itu penting. Alhasil setelah bernyanyi dan mendapat apresiasi dari Presiden Interpol pada masanya (tahun 2005) beliau menari bersama dan mengajak bicara, kira2 intinya, berapa lama orchestra polri ini berlatih, apkah semua anggotanya polisi? dst. Anda terbayang betapa pucat muka saya mikir jawabannya dan tentunya jawaban saya sangat singkat. Ketika Wakapolri pada waktu itu menghampiri kami, saya semakin bingung dan saya jawab seadanya. wah ternyata kamu pandai juga berbahasa inggris (Duh terima kasih Ka Sebasa, sudah melatih saya). Saya jawab dengan lugunya: Mohon ijin Jenderal apakah Jenderal tahu, apa yang ada di pikiran saya ketika beliau (Presiden Interpol)  bertanya kepada saya? Oh, apa itu? Mohon ijin Jenderal, yang saya pikirkan adalah jangan ada pertanyaan ke dua, karena saya sebenarnya tidak bisa bahasa inggris, ini semua karena Kasebasa yang melatih saya secara kilat. Seketika yang terdengar adalah suara tertawa dari sekitar saya. Masih banyak lagi acara serupa yang ditugaskan kepada saya, sampai pada tahun 2016 ketika sudah berdinas di Akpol, saya mendapat tugas kembali untuk bernyanyi di acara farewell dinner Interpol General Assembly di GWK Bali. Event tingkat dunia yang tidak akan pernah saya ikuti lagi karena 200 tahun sekali Indonesia baru mendapat giliran menjadi tuan rumah. 

Latar belakang permasalahan di atas ( Ya ampun sudah kaya nulis tesis ya... maafkan saya yang masih memikirkan proposal ini) tentunya cukup menjadi alasan mengapa saya semangat mengikuti kursus, latihan dan sebagainya. Permasalahannya, bahasa inggris ini adalah salah satu ketrampilan yang unik, jika kita tidak menerapkan dalam keseharian kita, hancur sudah. Sebasa Polri membuat program yang saya rasa patut diteruskan dan diperbanyak waktunya. Polri dan PNS membutuhkan bahasa inggris untuk seleksi sekolah, jabatan, beasiswa dan sebagainya. Saya berharap ada web learning yang memang ada tingkatannya dari kami yang masih Nol, sehingga kami bisa mengikuti sesuai dengan kemampuan kami. Misalnya, secara berkala diadakan kursus online dari tahap yang paling awal. Untuk yang sudah pandai bisa mengikuti kelas sesuai dengan kebutuhan masing-masing. Misalkan, untuk calon anggota FPU, tentu berbeda dengan polisi pariwisata, atau penyidik yang menginterogasi tersangka orang asing dengan kasus kejahatan ekonomi, cyber dan lain-lain. Kosakata yang dibutuhkan tentu berbeda dengan anggota yang mengikuti seleksi sekolah atau bea siswa. 

Mungkin suatu saat Sebasa juga dapat  mengadakan web learning yang terbuka bagi masyakat sebagai wujud pelayanan publik sesuai dengan tingkatannya. Kebayang kan? modal hp atau laptop dan kuota bisa kursus gratis. Tentu ini akan disambut dengan gembira oleh masyarakat dan orang seperti saya yang bahasa inggrisnya hanya dalam angan dan mengandalkan google translate dan masih dianalisa lagi kebenarannya setiap membutuhkan  referensi untuk menunjang tugas kuliah. Belajar dari youtube yang hanya satu arah, tentu berbeda dengan belajar secara web learning secara dua arah, bebas bertanya dan dapat dijawab langsung, ada latihannya dengan tanya jawab yang membuat kita berlatih berbicara. Dari yang awalnya tidak suka bahasa inggris karena pernah punya guru bahasa inggris yang galak dan tidak membuat saya paham, menjadi terpaksa belajar yang sangat terlambat. Ternyata bahasa inggris penting untuk hidup saya. 

Dokpri
Dokpri

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Pendidikan Selengkapnya
Lihat Pendidikan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun