Era digital saat ini membawa perkembangan yang sangat luar biasa terhadap Dunia. Mendekatkan yang jauh, tetapi juga menjauhkan yang dekat. Gadget saat ini juga merupakan kebutuhan dan bukan lagi barang mewah. Tidak jarang satu orang mempunyai 2 atau 3 smart phone. Banyak kemudahan yang kita dapat dari penggunaan smart phone dan sangat bermanfaat.Â
Dari mulai berita penting yang kita dapatkan dengan mudah, mencari segala informasi tentang ilmu pengetahuan, hiburan, gosip, resep masakan, style pakaian terbaru bahkan tingkat dunia sekalipun atau juga transaksi perbankan, dan kitab suci pun bisa kita buka menggunakan smart phone.Â
Salah satu favorit anak-anak dan orang tua yang hampir semua pengguna smart phone pernah menggunakannya yaitu Youtube.Â
Banyak manfaat yang kita dapat, namun ini akan menjadi masalah ketika anak-anak mulai menonton youtube secara berlebihan. Untuk perkembangan fisik motorik mereka juga tentunya kurang maksimal. keculai yang mereka tonton adalah video senam dan mereka menirukan, ini akan berbeda ceritanya.Â
Sayang yang sekarang terjadi adalah kecanduan menonton film di youtube. Hal ini merupakan masalah yang harus kita pecahkan bersama. Apabila anak terutama bayi kita biarkan terus menerus menonton youtube tanpa aktivitas yang seimbang, akan terjadi perkembangan yang tidak normal. Pengalaman yang saya saksiakn sendiri, serorang teman saya putranya mengalami keterlambatan bicara padahal sudah dua tahun.Â
Ketika berkonsultasi ke klinik tumbuh kembang anak, menurut dokter karena kebiasaan menonton youtube kartun yang tidak ada dialognya, sehingga menyebabkan keterlambatan bicara dan kurang fokus.Â
Hal tersebut bisa kita cegah dengan menambah intensitas dalam berinteraksi dua arah. Ajak bicara anak-anak kita sedini mungkin semenjak lahir kalau perlu ketika dalam kandungan.Â
Mungkin Bapak dan ibu akan senang ketika melihat anak kita diam dan tenang ketika menonton youtube sehingga bisa beristirahat atau beraktivitas lainnya (Ini pernah saya alami) dan akhirnya anak-anak kecanduan dan merengek jika kita tidak turuti. Yang saya lakukan adalah tidak menuruti keinginannya.Â
Saya katakan pada anak saya yang sekarang berusia 3 tahun: "Silahkan menangis dulu, mau di kamar atau dimana, kalau sudah selesai kita main lagi ya, Memo sayang adik kok" (anak saya memanggil saya memo).Â
Dia memang menangis bahkan berteriak tetapi tidak melulu saya turuti. Karena ketika kita turuti, anak akan menjadi kebiasaan, dia jadi punya trik untuk meminta sesuatu, kalau saya menangis pasti ayah dan ibu akan menuruti. Oh no... ini tidak akan terjadi lagi pada anak saya ketika saya dirumah. Saya membatasi. Berapa menit dia boleh menonton youtube, dengan begitu tidak akan kecanduan.Â