Sastra memanglah jadi bagian yang tidak terpisahkan sepanjang sejarah Islam. Peradaban Islam banyak menghasilkan ilmuwan-ilmuwan yang hebat dalam bidang sastra yang tak terhitung jumlahnya. Pada perkembangannya, yaitu pada abad modern banyak bermunculan karya sastra dalam bentuk novel. Tema-tema dalam novel pun berbeda-beda ada yang menceritakan petualangan, kisah cinta, persahabatan dll. Selain itu ada juga novel yang mengambil setting waktu pada waktu penulis itu hidup ataupun pada zaman-zaman sebelumnya. Pada intinya semua tema bisa dijadikan sebagai novel.
        Novel yang bertemakan sejarah bisa menjadi media dalam menyampaikan sejarah, khususnya bagi orang-orang yang pemula dalam membaca sejarah. Hal ini karena ketika kita membaca novel akan terasa lebih ringan daripada membaca buku sejarah yang kesannya sangat padat dan membosankan bagi sebagian orang. Jika pada zaman dahulu ketika orang membaca sejarah harus melalui buku yang berisi tulisan sejarah ataupun syari, maka ketika memasuki abad modern, novel sebagai salah satu media untuk membantu menyampaikan sejarah. Walaupun semua fakta yang novel tidak sepenuhnya benar, akan tetapi cukup membantu untuk membuka cakrawala para pembaca sejarah.
        Salah satu novel yang muncul pada abad ke 20 yang mana disebut sebagai abad dimana umat Islam mulai bangkit dari keterpurukan adalah novel Sang Penakluk Andalusia karya George Zidan atau yang dalam bahasa Arab disebut dengan Jurji Zidan. Zidan adalah seorang sastrawan yang berasal dari Libanon. Banyak sekali karyanya yang bertemakan novel sejarah, salah satu karyanya yang sampai pada kita adalah novel Sang Penakluk Andalusia atau yang dalam bahasa Arabnya "Fathul Andalus".
        Novel  Sang Penakluk Andalusia adalah novel yang sangat unik di bidang sejarah. Judulnya adalah Sang Penakluk Andalusia akan tetapi tokoh utama dalam cerita ini bukanlah orang muslim, melainkan orang Kristen dari pihak yang ditaklukkan, yaitu Kerajaan Visigoth. Novel ini memceritakan Penaklukkan Andalusia dari sudut pandang orang Kristen Visigoth. Inilah yang membuatnya unik. Tokoh utama dari novel ini adalah Alfonso yang diceritakan sebagai anak dari Raja Wittiza. Alfonso yang  seharusnya menjadi pengganti ayahnya, malah disingkirkan oleh Roderick yang didukung oleh para pendeta dari Visigoth. Kisah besarnya adalah seputar pertentangan antara Roderick dan Alfonso, lalu diakhiri dengan datangnya umat Islam ke Andalusia yang diharapkan akan membawa perbaikan di Andalusia yang rusak karena kezaliman Raja Roderick.
        Novel ini benar-benar suatu karya sastra yang sangat bagus sekali, selain sebagai pembuka cakrawala mengenai Andalusia khususnya bagi umat Islam pada saat itu dan umumnya bagi umat Islam sekarang, juga dalam novel itu kitab bisa mengetahui dengan jelas bagaimana budaya Kerajaan Visigoth pada saat itu. Jadi kita mendapatkan dua pengetahuan sekaligus, yaitu mengenai Islam pada saat itu dan juga mengenai Visigoth. Oleh karena itu novel ini sangatlah cocok bagi siapa saja yang ingin membuka cakrawala mengenai penaklukkan Andalusia dan kebudayaan Andalusia sebelum Islam masuk.
Follow Instagram @kompasianacom juga Tiktok @kompasiana biar nggak ketinggalan event seru komunitas dan tips dapat cuan dari Kompasiana
Baca juga cerita inspiratif langsung dari smartphone kamu dengan bergabung di WhatsApp Channel Kompasiana di SINI