Lama tak pernah menulis lagi di tempat mangkalnya para penulis dan pembaca se-antero tanah air. Seingat saya sejak kasus dokter yang akhirnya "menang". Sejak itu, mengikuti trend banyaknya penulis terutama dari atau mengatasnamakan dokter menghilang, saya juga bisanya cuma ngintip ngintip, icip icip, membaca, nyontek cara sesepuh di sini mengurai kata dalam tulisan mereka.
"Magi de nengka maruuki?" pertanyaan dalam bahasa Daerah yang berarti kenapa tidak pernah menulis lagi. Pertanyaan ini dilontarkan penulis sini juga. Dia dosen yang lumayan gagah, alur pikir dalam tulisannya loncat seperti alur bahasa bule. Kita sambuuuuutttt Muhammad Arrrrr.... Ah sudahlah...
Nyata, pertanyaan itu ukurannya adalah kompasiana. "Kenapa tidak pernah menulis?" padahal saya sering menulis di kanal lain, di blog, nulis jurnal, nulis sms, yang penting nulis. Di Kompasiana saya jarang nulis, gk tahu kenapa. Namun, ada beberapa alasan menarik, yah setidaknya bisa menjadi bahan bully buat saya, syukur syukur menjadi masukan buat admin, momod kompasiana.
Kompasiana kebanjiran slot iklan. Entah apa yang ada dalam pikiran owner kompasiana. Mungkinkah memanfaatkan pengunjung dengan alexa rank 30-an? Banyaknya pengunjung sebuah blog, web adalah lahan menghasilkan pundi pundi dollar. Kalau di dunia nyata, sebuah toko yang ramai pengunjung, maka potensi pengunjung berbelanja juga tinggi.
Iklan yang ada di kompasiana bervariasi, ada Adsense, Otbrain, dan perusahaan yang meminta pemasangan iklan dalam jangka waktu tertentu. Iklan Adsense umumnya menggunakan metode PPC (pay per click), artinya pengiklan akan dibayar, setiap ada klik valid terjadi. Estimasi umum minimal, pengunjung blog 1000/ day, bisa menghasilkan $2. Berapa pengunjung kompasiana? Saya taksir, di atas 500.000/ day. Artinya taksiran umum minimal penghasialan dari PPC per-day silahkan hitung sendiri. Tak heran, Adsense sangat melirik web seperti kompasiana, bahkan mendapat fasilitas lebih di banding web umum, misalnya memasang slot iklan lebih dari 3.
[caption id="attachment_327821" align="aligncenter" width="623" caption="SS related/ rekomendasi kompasiana, baru !!!"][/caption]
Itu baru dari Adsense. Saya memiliki blog dengan pengunjung sehari 1K, tak jarang ada perusahaan berani pasang iklan dengan membayar Rp 300. 000 per-slot. Bagaimana dengan pengunjung 500K?. Tak hanya itu, kompasiana memasang related post/ rekomendasi yang menggunakan Outbrain yang juga punya estimasi menguntungkan tersendiri.
Untung Untung dan untung, akhirnya kompasiana banjir banner iklan, dan membuat loadingnya berat dan tentu tidak menarik lagi setidaknya di mata saya. Di bagian header, ada banner iklan panjang, sidebar ada iklan 300 x 250 kadang sampai 4 buah. Di akhir tulisan ada juga 468 x 60. Tak cukup, di bagian background kiri dan kanan juga ada, bahkan dalam bentuk fixed/ sticky.
"Mau aja lo usik penghasilan orang?"... Plisss, gk kok, ini cuma alasan saya kadang malas menulis di sini. Dalam pikiran saya, "Gimana kalau tulisan saya, saya tempatkan sendiri di blog, banyak pengunjung, lalu pasang iklan, kalau perlu, saya buat slot banyak seperti di kompasiana, biar tampilannya semrawut...".
"Terserah lu !!!"
Lalu di mana nilai kritiknya?. Buat admin kompasiana, pengaruh nama kompas, saya yakin memberikan kontribusi besar pada brand kompasiana. Sudah banyak web yang dibangun dengan tema keroyokan seperti kompasiana. dan dengan cerdas memberikan keuntungan material kepada para penulisnya. Caranya penghasilan dibagi 40-60. 40% buat web dan 60% buat penulis, yang dihitung dari jumlah klik asal URL-nya.