Mohon tunggu...
Dang Abe
Dang Abe Mohon Tunggu... -

20+ | boleh dikritik dan dikasih saran | belajar didunia untuk bekal di alam kekal

Selanjutnya

Tutup

Lyfe Pilihan

Dewasa, Secara Sikap atau Usia?

30 Juli 2017   05:36 Diperbarui: 30 Juli 2017   05:43 847
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Jika kita merujuk kepada KBBI makna dewasa ialah sampai umur, akil balig ataupun matang (secara sikap). 

"Orang dewasa itu sangat bisa diandalkan, bisa dimintai tolong untuk membantu ketika sedang berada dalam kesulitan".

Setidaknya itulah yang saya pikirkan ketika saya masih kanak-kanak. Ketika usia mulai bertambah, pandangan tentang kehidupan pun mulai bertambah. Dunia anak-anak begitu sempit dan terbatas, banyak larangan dan himbauan dari orangtua yang harus dipatuhi. Manusia akan menjalani hari demi hari hingga tahun demi tahun, menjadikan mereka untuk bisa berpikir dan bertahan hidup sendiri di dunia. 

Akan tetapi banyak orang yang bertambah usia tanpa menambah pengetahuan dan hanya mengandalkan ilmu yang didapatkan di bangku kelas saja, membuat mereka terkadang bingung untuk menyikapi suatu masalah yang berujung kepada putus asa dan stress. 

Menjadi dewasa juga membuat kita bisa menyikapi berbagai macam hal dari pengalaman hidup, biasanya untuk kedua kalinya kita tidak akan mengambil keputusan yang berulang membawa kita kepada kesalahan yang pernah terjadi di masa lampau. Pertanyaan mendasar yang sering saya tanyakan kepada diri sendiri, 'apakah pengalaman yang telah saya lalui selama ini telah cukup banyak sehingga saya bersikap lebih dewasa lagi dalam menyikapi suatu hal?'. 

Saya juga merasa bahwa pengalaman yang telah saya lalui hanya untuk membantu berpikir beberapa langkah kedepan saja. Sedangkan kita tahu bahwa ada beberapa adik ataupun teman seumuran kita bisa bersikap dan bertindak dewasa lebih jauh dari umur mereka sekarang, bahkan mungkin melampaui ukuran orang dewasa yang hanya mengandalkan pengalaman belaka. 

Jadi apa yang menjadi pembeda antara kita dan teman-teman lainnya? Apabila kedawasaan sifat yang kita miliki masih hanya sebatas jenjang umur kita ataupun kita masih bersikap kekanak-kanakan seperti anak remaja yang masih labil. 

Salam Introspeksi.

Jatinangor, 29/7

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Lyfe Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun