Mohon tunggu...
MuSa
MuSa Mohon Tunggu... Freelancer - HAnya laki laki biasa

menulis ketika ada kegelisahan

Selanjutnya

Tutup

Humaniora Pilihan

Profesi atau Gengsi?

25 Juli 2017   09:51 Diperbarui: 25 Juli 2017   11:21 551
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Beberapa hari yang lalu, ketika menyaksikan tayangan reality show "HITAM PUTIH"i di salah satu stasiun TV Swasta, dimana acara tersebut menghadirkan bintang tamu yang konon katanya hanya lulusan SD tapi menghasilkan omset Ratusan hingga Miliaran Rupiah perbulannya.

Bintang Tamu pertama yakni Pak Sanawi, seorang yang hanya mengenyam pendidikan hanya sampai kelas satu SD tapi kini menjadi sukses sebagai Pengusaha Ice Cream. Dan bintang tamu yang ke dua adalah Bapak Wibowo yang hanya mengenyam pendidikan tamat SD.

Sedangkan, ada banyak juga orang orang yang sekolahnya tinggi yang sana sini masih mencari cari pekerjaan. Dalam tayangan tersebut, bukannya ingin menyudutkan orang orang yang sekolahnya tinggi tapi sekedar memberi tontonan yang menginspirasi, mendorong semangat bahwa pikiran kita jangan sampai terkotak bahwa keberhasilan hanya milik orang orang yang sekolahnya tinggi. Tapi Keberhasilan itu milik siapa saja. Kata kunci dari tayangan tersebut adalah, Kerja Keras, Gigih, Giat dan selalu mau berusaha.

Dalam beberapa artikel yang pernah saya baca, yang mengkritisi model pembelajaran sekolah di Negara kita, bahwa saat ini sekolah masih menjadi gerbong keramat. Dan Ijazah menjadi kertas Jimat. Guru masih mengajarkan cara berfikir linier (text book),belum beranjak dari cara berfikir bahwa sekolah adalah tentang pekerjaan dan karir. Sedangkan perubahan sekarang membutuhkan lebih dari itu yakni tentang tantangan dan masalah.  Dunia tengah berlari cepat dan perubahan adalah sebuah keniscyaan yang harus dihadapi setiap orang.

Mengenai Tantangan dan Masalah, Cerita Bapak Wibowo yang sukses mendirikan Usaha Car Wash bermula dari ketika iya mengutak atik tabung Snow Wash milik pelanggannya yang rusak. Ketika Membelah tabung Snow Wash tersebut, iya tidak melihat teknologi canggih didalamnya. Dan ketika itupula iya memutuskan untuk membuat sendiri mesin snow wash kemudian memasarkannya. Perjuangan tidak sampai kesana berbagai tantangan pun ia hadapi hingga keberhasilan sekarang menghampiri.

Dalam film Bollywood yang berjudul "3 idiot" juga memberi inspirasi dalam dunia pendidikan. Menampilkan paradigma yang harusnya dilihat dunia pendidikan saat ini. Dimana sekolah sekolah saat ini berlomba lomba mencetak tenaga tenaga kerja. Kepintaran dilihar dari mereka yang mampu menghafal kompleks teori yang ada didalam buku buku teks.  Dimana rancho yang diperankan oleh Amir Khan memberi pemahaman bahwa Orang cerdas sebenarnya adalah mereka yang mempu menyederhakan persoalan rumit menjadi lebih mudah, mudah dipahami dan diaplikasikan.

Kisah Pendiri Facebook Mark Zuckerberg juga salah satu oarng yang bisa dijadikan inspirasi ketika pada tahun 2005 iya di DO (Drop Out) dari institusi tempat ia menimbah ilmu untuk mengembangkan aplikasi buatannya. Dan akhirnya setelah 12 Tahun yakni di 2017 ia diwisuda dari kampusnya dengan gelar kehormatan atau yang kerap kita sebut Honoris Causa.

Profesi atau Gengsi

Pikiran kita jangan sampai terkotak hanya pada satu karir dan profesi tertentu saja. Yang mungkin karir dan profesi itu juga diantri oleh berjuta juta orang yang memiliki keinginan yang sama dengan kita. Begitu banyak peluang diluar sana, begitu banyak hal yang bisa kita lakukan hanya saja kadang kita terhantui oleh sosok Gengsi. Pikiran kita akan pandangan orang orang  sekitar yang kadang menghambat langkah kita untuk melangkah. Masih banyak orang yang mengidentikkan "Sekolah Tinggi dengan Karir dan Profesi yang berdasi". Tidak Heran, banyak orang orang yang merantau,  untuk melakukan pekerjaan tertentu agar terhindar dari momok gengsi. Dan tidak sedikit dari mereka meraih keberhasilan.

Selama ini, mindset kita akan sekolah adalah tentang nilai dan ijazah. Tetapi jauh dari itu semua adalah bahwa sekolah adalah proses memahami. Artinya, bekerja bukan lagi untuk mejadi apa, tetapi hal apa atau solusi apa yang bermanfaat yang dapat kita lakukan untuk kehidupan manusia.  Bukankah sekarang ini perusahaan- perusahaan start up yang kini sukses berawal dari sebuah solusi. menciptakan kemudahan dan manfaat bagi masyarakat. Perlahan menggeser kebiasaan kebiasaan konvensional yang terkesan lambat dan ribet. Manfaat dan Solusi itulah yang dibutuhkan Masyarakat saat ini. Karena Keberhasilan datang bagi mereka yang senantiasa berusaha, dan ketika Usaha kita belum mendatangkan keberhasilan, yakinilah bahwa mungkin kita belum cukup beruntung.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Humaniora Selengkapnya
Lihat Humaniora Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun