Adanya virus ini selama kurang lebih 2 tahun, membuat sistem perekonomian menjadi bagian yang terdampak, baik dimulai dari lingkup terkecil hingga besar. Pembatasan jam operasional pedagang kaki lima dibatasi karena adanya peraturan nasional yang disesuaikan oleh keadaan daerahnya masing-masing. Pedagang kecilpun mengalami kerugian karena adanya peraturan tersebut, dan harus pintar-pintar memutar otak untuk tetap bertahan hidup demi memenuhi kebutuhan sehari-harinya. Ketidakpastian karena virus covid-19 mengakibatkan beberapa masyarakat mulai ragu untuk menjalankan "usaha dilapaknya" karena dinilai lebih banyak mendapatkan kerugian daripada keuntungan. Hambatan-hambatan kecil tersebut yang membuat pelaku bisnis terutama bisnis kecil mengalami keraguan untuk bertahan didalam kondisi ini. Hal tersebut, menjadi perhatian untuk menjadikan pelaku bisnis untuk lebih percaya diri untuk yakin terhadap situasi sekarang yang sedang tidak terkendali.
Selain itu, UMKM harus diselamatkan dari dampak adanya virus ini karena UMKM merupakan sektor yang paling berpengaruh terhadap perekonomian. UMKM atau biasanya disebut dengan Usaha Mikro Kecil dan Mengenah berpengaruh bagi perekonomian baik tingkat terkecil hingga nasional karena memiliki banyak peran, diantaranya sebagai berikut :
- UMKM merupakan peran utama didalam kegiatan sistem jual beli dan ekonomi
- Sebagai penyidia berbagai macam lapangan kerja
- Menjadi bagian salah satu yang terpenting dalam pengembangan perekonomian serta pengembangan SDM
- Pencipta inovasi serta pembuka pasar dari lingkup terkecil
- Menjadi sumber pendapatan, khususnya bagi kelompok kurang mampu
- UMKM berperan terhadap ekonomi pedesaan
Minimnya pengembangan SDM didaerah pedesaan menjadikan hal tersebut sebagai salah satu target dalam pengedukasian dan pelatihan terhadap warga sekitar. Adanya pelatihan, khususnya pelatihan bisnis dan usaha menjadikan hal tersebut sebagai salah satu cara untuk menambah penghasilan ditengah perekonomian yang sulit karena covid-19. Seperti halnya, pelatihan yang diberikan kepada beberapa warga untuk membuat bisnis kecil sebagai opsi lain untuk menambah pemasukan. Pelatihan yang diberikan seperti mengolah nasi menjadi keripik nasi, pengolahan pisang menjadi keripik, salad buah dan pudding.Â
Selain pengolahan, pelatihan yang diadakan seperti pembuatan brand produk, teknik marketing seperti pemotretan produk agar lebih menarik minat konsumen, serta sasaran produk yang akan dijual. Dilanjut dengan adanya pembentukan UMKM melalui media sosial, terutama pembuatan grup whatsapp sangat memudahkan orang lain untuk mencari apa yang diinginkan. Sistem pelayanan yang diberikan juga sangat mudah, baik itu COD maupun antar langsung menuju rumah konsumen. Adanya pelatihan bisnis olahan yang memanfaatkan apa saja disekitar kita menjadi barang yang bernilai, menjadikan hal tersebut sebagai keterampilan dan pengembangan SDM agar lebih produktif dimasa pandemi. Pelatihan yang dilakukan selama pandemi ini mempunyai pengaruh terutama target pelaku bisnis yang ingin belajar dan memulai sangat antusias untuk menyimak dan mempelajarinya.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H