Ada sesuatu yang tidak biasa dengankereta Prambanan Ekspres(Prameks) keberangkatan dari stasiun Yogyakarta ke stasiun Kutoarjo pada Jumat sore, 3 Oktober 2014. Sesuatu yang tidak biasa itu bukan karena gerbong kereta Prameks yang berubah melainkan karena jumlah penumpang kereta Prameks yang membludak. Ratusan penumpang diberangkatkan kereta Prameks dari Yogyakarta ke stasiun akhir, stasiun Kutoarjo. Memang setiap hari, setiap kali keberangkatan kereta Prameks selalu tak pernah sepi penumpang tetapi kali ini jumlah penumpang memang benar-benar sangat membludak. Sampai-sampai banyak diantara penumpang yang tak mendapat tempat duduk harus rela berdesak-desakan demi pulang ke daerah asal mereka
Selama ± 1.07 jam dari pukul 15.40 WIB sampai pukul 16.47 WIB para penumpangPrameks dari stasiun Yogyakarta hingga stasiun Kutoarjo harus rela berdiri berdesak-desakan. Memang tidak semua penumpang Prameks berangkat dari stasiun Yogyakarta tetapi juga banyak diantara penumpang yang berangkat dari stasiun Lempuyangan.
Kebanyakan diantara para penumpang Prameks adalah para mahasiswa dan mahasiswi yang belajar di universitas-universitas yang ada di Yogyakartabaik negeri maupun swasta. Banyak diantara mereka memanfaatkan libur Idul Adha untuk merayakan hari besar Idul Adha di kampung halaman dan selain itu mereka memanfaatkannya untuk berkumpul bersama keluarga. Meskipun waktu libur yang tidak panjang, tetapi setidaknya mereka dapat berkumpul dengan keluarga mereka yang memang jarang mereka temui meski hanya sebentarkarena hari Senin, 6 Oktober mereka sudah diharuskan kembali ke kota pelajar, kota Yogyakarta untuk menjalani rutinitas seperti biasa.
Dan lebih dari 80% penumpang kereta Prameks turun di stasiun akhir yaitu stasiun Kutoarjo. Bisa dibayangkan selama lebih dari 1 jam para penumpang selain harus berdiri berdesak-desakan dengan penumpang lain juga harus berebut udara untuk bernafas. Selain itu akibatnya suasana didalam kereta menjadi panas, pengap,dan sempit akibat lonjakan jumlah penumpang.
Dan entah sengaja atau tidak serta apa motif mereka melakukan hal yang tidak bertanggung jawab ada penumpang yang memakai tiket kereta Prameks yang telah rusak. Hal tersebut berhasil diketahui oleh petugas pemeriksa tiket ketika petugas sedang melakukan pengecek tiket penumpang didalam kereta. Dan seperti peraturan yang tertulis dibalik lembar tiket kereta maka penumpang yang melakukan pelanggaran harus diturunkan di stasiun terdekat. Karena stasiun terdekat dari Stasiun Yogyakarta adalah stasiun Wates maka penumpang yang kedapatan melakukan pelanggaran tersebut akhirnya diturunkan oleh petugas di stasiun Wates. Dan memang seharusnya hal tersebut tak perlu dilakukan.
Selain itu, bentuk ketidakdisiplinan lain yang tampak yaitu ketika banyak diantara penumpang yang khawatir tidak terangkut kereta Prameks berebut masuk ke dalam kereta sehingga akibatnya suasana menjadi ricuh. Selain dari hal tersebut, para penumpang yang hendak turun di stasiun Yogyakarta menjadi sulit untuk keluar karena pintu gerbong kereta dipenuhi para penumpang yang hendak masuk ke dalam gerbong.
Sebenarnya selain menggunakan kereta Prameks, para penumpang kereta Prameks dapat menggunakan alat transportasi umum lain yaitu menggunakan bus, tetapi kebanyakan penumpang lebih memilih menggunakan kereta karena jika menggunakan bus tentu biaya yang dikeluarkan akan lebih mahal karena jika menggunakan bus dari terminal Giwangan sampai Kutoarjo membutuhkan biaya Rp20.000,00- sedangkan jika menggunakan Prameks cukup dengan Rp6000,00- saja, selain alasan tersebut jika menggunakan Prameks waktu yang dibutuhkan hanya sekitar 1 jam saja sedangkan jika menggunakan bus membutuhkan waktu sekitar 3 jam sehingga menggunakan Prameks akan lebih cepat sampai. Dan alasan lainya yaitu karena jika di kereta tak ada pengamen dan pedagang asongan seperti di dalam bus. Itulah beberapa alasan mengapa lebih memilih kereta Prameks daripada menggunakan bus yang berhasil saya dapatkan dari salah seorang penumpang kereta Prameks.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H