Mohon tunggu...
Musfingatun Sakinatul Fatimah
Musfingatun Sakinatul Fatimah Mohon Tunggu... -

mahasiswa uin sunan kalijaga yogyakarta,ilmu komunikasi 2014

Selanjutnya

Tutup

Sosbud

Peran Orang Tua bagi Remaja

4 Januari 2015   00:46 Diperbarui: 17 Juni 2015   13:52 33
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Proses mencarijatidiriitubiasanya terjadipadausia remaja.Yangmana padamasapencarianjatidiriinilahremajaterusmenuntutuntuk mencariapa potensiyangada padadirimerekayang dapat merekakembangkan.Dalamproses pencarianjatidiriinilahdibutuhkanperanbesar lingkungansekitar.Ketika lingkungan sekitar takmampu memberidukungan dalam menggalijatidirimereka, maka merekaakancenderungmencarilingkungan baruyang mampumemberinya jawabanmengenaiapapotensiyangadapadadirinyayang dapatdikembangkan. Danketikamereka merasa lingkunganbarunyamampumemberinyajawabandan mampumemberinyaruang untukmengembangkanpotensinyamakamerekaakan denganmudahterpengaruholehlingkunganbarunya itu,tanpa memperhatikan apakahlingkunganbarutersebutmemberidampakpositif ataunegatif.Ditambah lagiketikausiaremajakondisiemosionalseseorangbelumlahstabil.

Nah dalam hal inilah, peran besarkeluarga diperlukan. Keluarga sebagai agensosialisasi pertamayang dikenal oleh seorang anak tentunya banyakmempengaruhiperilakudankarakterseorang anak.Ketikaorang tua memberiperhatiandan kasihsayangyangpenuhpadaanakmakaanakakan cenderung merasanyamandidalamkeluarga. Sebab anak merasa bahwa keberadaan mereka dalam keluarga diperhatikan. Namunapabilaseorang anakkurang mendapatperhatiandankasihsayang darikeluargadalamhaliniorang tuamaka anakakancenderung mencarikebahagiaanyadiluaryangmerekaanggapmampu memberinyaperhatiandankasihsayangyang takpernahbisamereka dapatkan didalam keluarga mereka. Sebagai contoh, terjadinyabroken home atau perceraian orang tuamakasecarapsikologis,kondisikejiwaanseorang anakakanterpengaruh denganhaltersebut.Sehinggahaltersebutmempengaruhiseorang anakuntuk mencaritempatuntukmelampiaskanrasakekecewaanyang dialamidanmencari lingkungansosialbaruyang mampumemberinyakebahagiaandankenyamanan. Seperti ikut bergabung dengan komunitas punk. Dan parahnyalagimereka cenderungkurang memperhatikanapakahlingkungansosialyang merekaanggap mampu memberinyakebahagiaan dan kenyamanan itu merupakan lingkungan yangmemberiefekpositifataunegatif. Sebabdidalamkeluargamerekajuga kurangmendapatpemahamanmengenaiapahalbaikyangbolehdilakukandan apahalburukyangtakbolehdilakukan.

Pada kenyataanya keluarga, dalam hal ini orang tua memiliki peran besar dalam membentuk kepribadian yang mempengaruhi perilaku seorang anak, khususnya ketika mereka mulai mempertanyakan siapa mereka sebenarnya (pencarian jati diri) danmengeksplorasi potensi yang ada dalam dirinya. Memberikan perhatian dan kasih sayang kepada anak adalah solusi terbaik supaya anak tidak terjerumus kedalam pergaulan yang mengarah pada hal-hal yang negatif. Selain memberi perhatian dan kasih sayang orang tua juga perlu mengajarkan mengenai nilai-nilai budi pekerti yang positif bagi anak-anak mereka. Sebab dengan nilai-nilai budi pekerti itulah anak diharapkan bisa membentengi diri dari berbagai perilaku negatif.

Namun memang tak dapat dipungkiri jika ketika seseorang telah menginjak usia remaja mereka cenderung merasa bahwa jika hanya dalam lingkungan keluarga saja lingkup pergaulan mereka, itu belum cukup memberinya jawaban tentang jati diri yang sedang mereka cari. Sehingga mereka mencari lingkungan pergaulan baru diluar keluarga. Misalnya saja teman. Ketika mereka merasa telah menemukan apa yang selama ini mereka cari yaitu jati diri mereka didalam lingkungan barunya tersebut maka mereka akan merasa nyaman dalam lingkungan barunya itu. Nah, pada situasi ini orang tua tidak lagi dapat mengontrol apa-apa saja hal yang dilakukan oleh putra dan purti mereka secara langsung. Sebab tidak mungkin mereka selalu mengikuti setiap kegiatan yang dilakukan oleh anak-anak mereka diluar rumah.Dan dalam situasi inilah nilai- nilai budi pekerti yang telah ditanamkan dalam keluarga berfungsi. Ketika memang nilai-nilai budi pekerti dipahami betul olah seorang anak dan mereka selalu mengaplikasikanya dalam setiap tindakan mereka maka tentunya kemungkinan besar mereka akan terhindar dari pergaulan yang mengarah pada hal negatif.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Sosbud Selengkapnya
Lihat Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun