Mohon tunggu...
Musdalin
Musdalin Mohon Tunggu... wiraswasta -

Diam itu emas

Selanjutnya

Tutup

Bola

Siapakah Sebenarnya Pencinta Timnas?

27 Maret 2016   08:03 Diperbarui: 27 Maret 2016   08:55 4
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bola. Sumber ilustrasi: FREEPIK/Freepik

Lama jadi penikmat dan pembaca rasanya ingin juga mengeluarkan isi hati, walau tulisan jauh dari kata bagus, tapi belepotan pun tak apalah. Hehehehe...

Beberapa tahun ini kita tidak pernah lepas dari berita-berita perseteruan di PSSI. Baik perseteruan antara para pengelola sepakbola, ataupun antara PSSI dengan Pemerintan dalam hal ini menpora.

Dari perseteruan itu, para kompasianer pun terbagi antara kubu pro PSSI, pro menpora, dan mungkin ada juga yang mengaku netral, tidak memihak pada siapa pun walau dalam hatinya pasti memihak. hehehhe.

Para pendukung PSSI (Lanyala) merasa bahwa apa yang dilakukan oleh menpora adalah satu kesalahan besar dan tidak tahu statuta FIFA dan PSSI. Sebaliknya para pendukung Reformasi PSSI (menpora ) menganggap apa yang dilakukan pemerintah sudah betul. Kita tidak ingin Timnas jalan di tempat. Harus ada perubahan total. Dan perubahan total itu hanya terjadi jika pengurus PSSI direformasi secara menyeluruh.

Betulkah orang-orang yang selama ini selalu mati-matian mendukung pengurus PSSI dan PSSI itu sendiri cinta akan Timnas Indonesia? Kalu kita merujuk kebelakang, sepertinya jauh panggang dari api. Kita tahu LNM pernah melarang para pemain membela Timnas. Dan LNM juga yang melarang ISL dilanjutkan.

Katanya presiden harus mengganti menpora yang tidak mau menuruti keinginan presiden untuk mencabut pembekun PSSI. Menurut saya menpora melakukan ini atas perintah presiden. Dan sudah jelas presiden ingin Timnas bisa berprestasi.

Okelah bagaimana Timnas bisa main kalau PSSI dibekukan? Bagaiamana bisa KLB kalau para voters sendiri tidak mau? Nah disinilah kita bisa melihat, mana yang cinta Timnas Indonesia sebenarnya? Kalau memang voters merasa bahwa Kompetisi harus dilanjutkan, kenapa tidak bersatu dan mufakat unutk melakukan KLB, jangan pemerintah doang yang mengusulkan. Apasih susahnya KLB kalau mereka mau. Apa karena mereka mendapat jatah dari PSSI yang dapat dana sponsor kabarnya 2 triliunan rupiah dari BVSport kemarin.

Terus terang saya yang tinggalnya di pedalaman yang  hanya bisa menikmati ISL lewat TV Satelit/parabola, merasa kurang sreg dengan pengurus lama yang menjual hak siar kepada BVSport yang menjualnya lagi ke stasiun TV teresterial tapi diacak kalau lewat satelit. Okeylah ini bisnis. Tapi bisnis yang katannya dapat 2 triliun tapi tidak data pasti larinya kemana.

Kembali ke topik, sipa sih sebenarnya Pencinta Timnas?Apakah yang selama ini selalu membela PSSI atau yang selalu mengkritik PSSI? Kita lihat kebelakang lagi, ternyata yang selalu membela PSSI itu belum ada yang saya ketemukan. Yang selalu membela LNM dan kroninya inilah yang banyak. Contoh ; Andika, Otto dkk mendukung LNM dan kroninya. Kenapa? karena waktu LNM membuat KPSI dan menentang PSSI mereka juga mendukung. Artinya mereka sebenarnya bukan mendukung PSSI tetapi mendukung pengurus PSSI yang sekarang. Yang kontra PSSI? Setelah saya telusuri ternyata mereka tidak melulu kontra PSSI.Contoh ; Mafruhin, Batok Kapua, Hery dkk, mereka mendukung reformasi tapi tidak kontra dengan PSSI. Dibuktikan dengan mendukung PSSI kala Dipimpin oleh Djohar yang sudah pro reformasi. Sayang kala itu tidak didukung oleh pemerintah.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Bola Selengkapnya
Lihat Bola Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun