Cemas ?
Pernah gak sih kalian merasa Cemas?
Baik Cemas terhadap apa yang sedang kita jalani atau bahkan sesuatu yang belum pernah kita jalani.
Capek ya.
Iya capek banget, ketika kita mencemaskan sesuatu hal yang di luar kendali kita, itu hal yang paling menguras pikiran.
Fase dewasa kisaran umur 20 an ke atas merupakan fase yang di gempur dengan kecemasan yang kadang kita tidak bisa mengendalikan.
Mengejar karir, menyelesaikan tanggungan, dan mengejar ekspektasi orang-orang terhadap kita.
Kemampuan dan keberhasilan kita seakan si tentukan dengan penilaian orang lain dan lingkungan sekitar.
Nah bagaimana bisa menanggapinya ?
Diam ? Menjelaskan ? Atau nurutin semua yang mereka inginkan dari kita ?
Yang terakhir, menurut mimin gak banget ya. Soalnya gini. Kalau kita menuruti apa yang orang-orang inginkan dari kita seperti kuliah ya seharusnya kerja kantoran, jadi PNS, harus lebih berhasil dari yang gak kuliah. Atau kuliah S2 ya harusnya jadi dosen, bukan malah pulang ke kampung jadi petani ( padahal mah petani di lahan sendiri) misalnya. Â Merupakan spekulasi orang-orang yang seakan kita wajib ngeldenin mereka semua.
Mendengarkan boleh saja, karena orang baik adalah yang bisa mendengarkan. Â Dengan mendengarkan kita bisa memposisikan diri kita. Pilihan hidup ada dikita, selagi itu baik dan benar tidak melanggar norma sosial, Agama dan adat. It's oke aja sih yaa.
Intinya pintar-pintar memilih dan memilah masukan dari orang lain serta pintar memposisikan diri kita. Ini penting banget teman, karena kalau kita tidak pintar memilah semua masukan dari orang lain ke kita, maka yang bingung kita sendiri kan ya. Kalau kita ndak pintar memposisikan diri kita, maka yang ada kita mudah terbawa dan tidak mempunyai pendirian. Â
Jadi dua hal tersebut menjadi penting, Â agar kecemasan yang kita hadapi bisa terkontrol dengan baik.
Bayangkan saja, jika kecemasan ini kita biarkan berlarut, Â wah kefokusan dalam menjalankan kehidupan akan terganggu dan tidak mencapai finally kehidupan yang kita inginkan.
So, yuks bisa mengelola kecemasan dengan melakukan hal yang positif, ingat bahwa semua sudah ada yang mengatur, tugas kita hanya berusaha, Â pintar mendengarkan dan dapat memposiskan diri di manapun kita berada.Â
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H