Mohon tunggu...
Musdhalifah
Musdhalifah Mohon Tunggu... Mahasiswa - Mahasiswi

Mahasiswi konsentrasi Pekerjaan Sosial Prodi Interdisciplinary Islmaic Studies Universitas Islam Negeri Sunan Kalijaga Yogyakarta, merupakan mahasiswi sekaligus santri Pondok Pesantren Wahid Hasyim.

Selanjutnya

Tutup

Ilmu Sosbud

Strategi Edukasi Wakaf untuk Generasi Y dan Z

17 November 2024   20:04 Diperbarui: 18 November 2024   13:45 36
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Dokumentasi Pribadi : Santri Asrama Al-Hikmah dan Al-Farabi PP Wahid Hasyim, Yogyakarta 


Diera digital yang semakin berkebang pesat, generasi Y atau sering dikenal dengan generasi Milenial, yang dilansir dari kemenkeu go.id merupakan sekelompok orang yang lahir pada tahun 1981 -- 1996. Sedangkan generasi Z merupakan sekelompok orang yang lahir pada tahun 1997-2012. Kedua generasi ini menjadi kekuatan utama dalam dinamika sosial dan ekonomi. Generasi ini juga sangat dikenal keterkaitannya dengan teknologi, mempunyai kesadaran sosial yang dalam, serta keinginan untuk dapat memberikan dampak positif bagi masyarakat. Di Tengah perubahan yang cepat ini, konsep wakaf merupakan amalan filantropi berbasis agama, menjadi sangat relevan sebagai salah satu cara untuk menyalurkan kontribusi sosial dan ekonomi oleh para generasi ini.

Secara pengertian wakaf merupakan konsep dalam hukum islam yang berarti menahan suatu aset agar manfaatnya dapat digunakan untuk kemaslahatan umat. Sedangkan pengertian secara spesifik wakaf adalah melibatkan penyerahan harta benda seperti tanah, bangunan, uang atau aset lainnya yang diperuntukkan demi kepentingan masyarakat dengan cara-cara yang sesuai di dalam ketentuan syariah. Sedangkan harta yang di wakafkan tersebut tidak diperbolehkan untuk dijual, diwariskan atau bahakan dialihkan. Akan tetapi manfaat dari keberadaan harta tersebut harus berlanjut sesuai dengan tujuan dari  pewakif (orang yang memberikan wakaf).

Oleh karena itu, untuk generasi Y dan Z pendekatan terhadap wakaf memerlukan cara atau strategi agar sesuai dengan nilai-nilai dan cara hidup mereka. Generasi ini memiliki kekreatifan yang tinggi dalam memberikan solusi yang lebih fleksibel dan berkelanjutan serta memiliki adanya transparansi pada dampak nyata dari kontribusi mereka.

Mengapa strategi edukasi wakaf untuk generasi Y dan Z perlu dilakukan ? Jawabanya adalah karena generasi Y dan Z merupakan generasi yang memiliki karakteristik dan potensi, diantaranya Pertama, Penerus Masa Depan. Generasi Y dan Z adalah penerus yang akan memimpin dan mengelola berbagai aspek sosial, ekonomi, pendidikan dan budaya di masa depan. Dengan memahami konsep wakaf sejak dini memungkinkan mereka untuk melanjutkan tradisi amal dan mengembangan inovasi-inovasi baru dalam pengelolaanya. Kedua, Pemberdayaan individu dan komunitas. Adanya wakaf ini, generasi Y dan Z dapat berkontribusi diberbagai komunitas besar mereka untuk membantu sesama dan mensejahterakan komunitas baik yang dilakakukan secara pribadi maupun kolaborasi dengan organisasi lainnya. Ketiga, Pendidikan Spiritual dan Etika. Mengapa demikian ? Karena, melalui wakaf mengajarkan kepada generasi ini tentang nilai-nilai spiritual dan etika islam seperti kedermawaan, kepedulian terhadap sesama dan tanggung jawab sosial.

Keberadaan wakaf memiliki peranan yang sangat penting dalam masyarakat islam diantaranya Petama Keberlanjutan Sosial dan Ekonomi, misalnya wakaf tanah yang digunakan untuk pertanian dan memberikan sumber pangan yang berkelanjutan atau wakaf dalam bentuk bangunan yang mendukung pendidikan berkelanjutan.  Kedua Pemberdayaan Ekonomi Umat, sering sekali wakaf digunakan untuk mendirikan usaha-usaha produktif yang keuntunganya dapat digunakan untuk kepentingan umum. Hal ini membantu masyarakat berdaya secara ekonomi yakni menciptakan lapangan pekerjaan dan mengurangi kemiskinan. Ketiga  Peran Sosial dan Kemanusiaan. Banyak kita jumpai lembaga wakaf yang menjalankan program-program sosial seperti bantuan untuk fakir miskin, beasiswa pendidikan, layanan kesehatan gratis dan masih banyak lagi. Hal ini mencerminkan bahwa peran kemanusiaan dari wakaf yang diberikan, manfaatnya langsung dirasakan oleh masyarakat. Keempat, Sebagai Bentuk Amal Jariyah Seseorang. Dalam islam, wakaf  dianggap sebagai salah satu bentuk amal jariyah yang pahalanya terus mengalir kepada si pemberi meskipun telah meninggal. Ini memberikan dorongan  spiritual bagi umat islam untuk berpartisipasi dalam wakaf. Kelima  Instrument  Keuangan  Islam. Fungsi lain dari wakaf adalah sebagai instrument keuangan dalam sistem keuangan islam, di mana harta yang diwakafkan dikelola secara professional dan hasilnya digunakan untuk kepentingan masyarakat umum.  Ini dapat membantu membiyai proyek-proyek pubik dan sosial yang tidak dibiayai oleh negara.  dan salah satu bentuk pelestarian nilai-nilai islam. Lima peranan di atas secara tidak langsung sudah mencakup manfaat wakaf bagi individu dan masyarakat.

Sekarang, bagaimana mengajak generasi Y dan Z untuk berwakaf dan bagaimana cara melakukannya ?. Maka perlu adanya strategi edukasi untuk generasi Y dan Z, dapat dilakukan diantaranya melalui Pertama Penggunaan Teknologi Digital, hal ini mengingat kecenderungan generasi ini sangat berhubungan erat dengan digital, maka edukasi wakaf dapat dilakukan melalui media sosial seperti video pendek, infografis dan podcast sebagai media untuk menyampaikan informasi yang mudah difahami. Kedua, Pendekatan kolaboratif seperti melibatkan influencer dari generasi Y dan Z untuk berkolaborasi dalam mengkampayekan edukasi wakaf. Tujuannya agar pesan yang disampaikan dapat dengan mudah diterima oleh para generasi Y dan Z. Hal ini sangat penting di lakukan, agar generasi ini memiliki kesadaran terhadap lingkungan sekitar. Dan bagaimana cara melakukan wakaf ? Para generasi Y dan Z jika berniat untuk mewakafkan sebagian hartanya, maka hal-hal yang dilakukan adalah Pertama menentukan asset yang akan di wakafkan. Pastikan asset yang di wakafkan bersifat halal dan bermanfaat. Kedua Menghubungi lembaga wakaf. Setelah menentukan aset yang akan di wakafkan si pewakaf harus menghubungi lembaga yang terpercaya.  Ketiga Proses Administrasi. Proses ini penting dilakukan seperti penandatangan akta wakaf, sertifkasi aset dan pencatatan registrasi wakaf. Keempat Pengelolaan dan Pemanfaatan Wakaf.  Aset tersebut di Kelola dan didistribusikan ke daerah yang membutuhkan.

Nah, dari penjelasan diatas, sangat penting sekali memberikan strategi edukasi wakaf kepada generai Y dan Z. Strategi edukasi ini harus dirancang denga baik untuk menjawab kebutuhan dan karakteristik yang dimiliki oleh generasi ini. Penggunaan teknologi digital, pendekatan kolaboratif serta melibatkan generasi ini secara langsung dilapangan merupakan beberapa elemen yang dapat membantu edukasi wakaf lebih efektif. Kesempatan yang diberikan kepada generasi ini  bertujuan memberikan pemahaman pentingnya memiliki kepekaan terhadap lingkungan sekitar, selain itu  agar generasi ini tidak terdistract dengan perkembangan zaman saat ini. Melibatkan generasi ini sama halnya dengan mempertahankan dan menjaga generasi depan bangsa. Dengan memberikan pemahaman yang tepat tentang wakaf, kita tidak hanya melestarikan tradisis amal ini, akan tetapi memperjuangkan fondasi untuk membangun pembangunan sosial dan ekonomi yang sustainable.


Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Ilmu Sosbud Selengkapnya
Lihat Ilmu Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun