Mohon tunggu...
Musdalifa
Musdalifa Mohon Tunggu... -

Selanjutnya

Tutup

Humaniora

Media dan Pasar Global (The Global Media Marketplace)

13 November 2018   14:45 Diperbarui: 13 November 2018   14:46 250
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Humaniora. Sumber ilustrasi: PEXELS/San Fermin Pamplona

Perkembangan teknologi khususnya di bidang media cetak, ataupun media elektronik sangat mempengaruhi kehidupan masyarakatnya. Media sebagai alat perantara dalam komunikasi ataupun penyampaian informasi semakin hari semakin menjadi pilihan saja. menjadi salah satu generasi milenial ataupun merasakan dampak dari generasi milenial yang dimana setiap informasi dapat diakses oleh seluruh masyarakat. Dengan demikian, industry media yang ada harus dapat memenuhi permintaan tersebut. 

Berkembangnya teknologi informasi dan komunkasi, membawa tren baru di dunia industry media, dengan munculnya beragam media yang menggabungkan teknologi komunikasi baru dan teknologi komunikasi tradisional yang sering dikenal dengan sebutan konvergensi media telah mengubah komunikasi pada saat ini yang semakin meluas dan telah mengubah cara berkomunikasi masyarakat luas.

Dengan adanya kebutuhan untuk mendapatkan informasi, media berlomba-lomba dalam menyediakan informasi saling berebut audiens. Sehingga fenomena tersebut, membuat jurnalisme untuk media cetak, media elektronik, dan media online berlomba-lomba dalam menyediakan informasi yang bermanfaat ataupun informasi yang dapat menarik minat masyarakat. 

Menurut Muslimin M "Berdasarkan realitas yang ada, sudah jelas bahwa kita berada pas gelombang ketiga, dimana kita hidup di zaman yang ditopang oleh kemajuan teknologi informasi yang memicu terjadinya ledakan informasi. Ledakan informasi yang terjadi membawa perubahan besar dalam kehidupan umat manusia. 

Kita telah mengalami masa peralihan dari masyarakat industry menjadi masyarakat informasi. Informasi saat ini menjadi bagian penting dalam kehidupan manusia, baik itu individu maupun institusi. Informasi ikut berperan dalam menentukan keberhasilan seseorang dan institusi. Media baru yang bermunculan dan didukung oleh teknologi, akan menjadi bagian yang sangat banyak menyajikan berbagai berita".

Industry media nasional telah bergabung dengan industry media global, banyak media nasional telah bekerjasama dengan perusahaan besar global, seperti pembelian sebagian saham ANTV oleh Star TV yang merupakan bagian dari imperium media News Corp Rupert Murdoch. 

Dengan munculnya kerjasama-kerjasama yang dilakukan industry media local dengan industry media global memberikan beberapa dampak psoitif di industry media itu sendiri, seperti yang dikemukakan oleh Muslimin M bahwa "dengan munculnya fenomena seperti ini adalah industry media mengajak orang muda untuk berkarier pada sector ini. ada peluang kerja yang cukup menantang bagi orang-orang berbakat untuk maju bersama dalam mengembangkan diri secara professional. 

Sejumlah saluran berita dalam bahasa international, nasioanl dan daerah menawarkan berbagai kesempatan kerja untuk berbagai keahlian dalam bidang industry media. Dan realita yang muncul kemudian adalah wujudnya suatu kenyataan dimana peminat atau pencari kerja di bidang industry media komunikasi masih sangat tinggi".

Media massa Indonesia mengalami fenomena konglomerasi media atau penguasa beberapa media di tangan seseorang atau kelompok. Di Negara maju, fenomena tersebut sudah berlangsung lama dan luar biasa. Fenomena konglomerasi media akan sangat berbahaya, karena seseorang mengendalikan banyak media, media sendiri merupakan alat kekuasaan yang cukup berbahaya apabila dipegang oleh orang yang salah. Di Indonesia sendiri mulai ada kecendrungan, contohnya Media Citra Nusantara (MNC) yang menguasai siaran RCTI dan GTV. Ataupun media group yang terdiri dari Media Indonesia dan Metro TV.

 Sebagai contohnya banyak para politik yang mengambil keuntungan untuk mempromosikan partai politiknya dan lain sebagainya demi keuntungan mereka sendiri. Dominasi kepentingan bisnis dalam media ini tak lepas dari kecendrungan kapitalisasi yang kuat di media. Kapitalisasi yang berakar dari matrelaisme itu menggambarkan bagaimana para konglomerat semakin ambisius untuk menguasai media untuk berbisnis. Tidak perlu ditutupi, banyak media dijalankan dengan hanya berprinsip yang penting untung.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Humaniora Selengkapnya
Lihat Humaniora Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun