Mohon tunggu...
MUSA
MUSA Mohon Tunggu... Guru - Guru

bermain volly ball

Selanjutnya

Tutup

Cerpen

Dona Liska

7 Februari 2024   23:50 Diperbarui: 7 Februari 2024   23:54 45
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Cerpen. Sumber ilustrasi: Unsplash

Cahaya matahari begitu bersinar pagi ini, Liska siswi SD yang sedang terburu-buru ke sekolah terlihat begitu bersemangat tetapi baru di gerbang sekolah terlihat mobil mewah terparkir dan tak beberapa lama kemudian seorang gadis turun sambil dipapah kemudian didudukkan di kursi roda, sambil tersenyum LisKa menghampirinya "Dona", sapa Liska dan gadis bernama Dona itu memegang tangan Liska, "biar Liska saja yang mendorongku", ucap Dona pada pengasuhnya.

Mereka berdua melewati lorong sekolah menuju ke kelas, sepanjang perjalanan mereka menjadi bahan tontonan, Liska dan Dona memang sudah lama bersahabat sejak kecil namun, keadaan Dona yang lumpuh karena sebuah kecelakaan tak membuat persahabatan mereka luntur bahkan Liska senantiasa menemaninya

Di sekolah hampir dikatakan mereka selalu bersama bahkan mereka satu kelas, layaknya saudara kandung karena Dona sendiri memang anak tunggal sedangkan Liska mempunyai seorang kakak tiri yang tidak tinggal bersamanya yang bahkan belum pernah Dona lihat. Setiap akhir pekan mereka saling mengunjungi, bermain dan belajar bersama, namun akhir-akhir ini Dona merasa aneh dengan sikap Liska, bila Ia ke rumah Liska saat akhir pekan Ia selalu tidak dapat menemui Liska, ketika Dona mencoba mengkonfirmasinya Liska mengungkapkan berbagai alasan.

Suatu hari saat pulang sekolah Liska dan Dona berjalan-jalan di halaman belakang sekolah, nampak seorang pemuda yang merupakan kakak kelas mereka bernama Willy untuk waktu yang lama Dona tak berhenti menatap pemuda itu. Willy memang terlihat jarang berada di sekolah karena terkenal dengan kenakalannya dan sering bolos tetapi anehnya selalu mendapat nilai tertinggi di ujian.

"Tunggu.." ucap Dona saat Willy melewatinya

"Ada apa?" ucap Willy datar

"Ohh tidak.." gugup Dona dan Willy dengan cueknya terus berjalan.

Sejak pertemuan itu Dona selalu tampak ceria dan sering mengunjungi halaman belakang sekolah. Disana, dia pun akhirnya bisa mengobrol dengan Willy. Melihat itu, Liska sangat senang karena Dona yang selama ini ia kenal tidak begitu ceria. Sejak ia lumpuh, Liska pun juga hanya mengamati dari kejauhan. Menurutnya jika Dona bahagia maka dirinya juga bahagia bahkan ia tak ingin Dona sedih suatu hari nanti

Dona akhir-akhir ini sibuk dengan pertemuannya dengan Willy. Ia tak pernah melihat Lisa kecuali dalam kelas. Merasa bersalah dengan sikapnya sendiri, Dona memutuskan mencari Liska dan setelah mencari kemana-mana kini Ia harus dihadapkan apa yang dilihatnya. Liska sedang memeluk Willy. Namun, isak tangis ona ternyata terdengar oleh Willy dan Lisa.

"Dona.. itu.. gak.." belum sempat Liska menjelaskan, Dona telah pergi. Namun, karena terlalu sedih, dirinya tak tahu harus kemana dan keluar dari sekolah. Tiba-tiba, Dona malah tertabrak di jalan dan dilarikan ke rumah sakit.

Untuk beberapa hari Dona mengalami koma dan setelah sadar, dirinya melihat keluarganya

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Cerpen Selengkapnya
Lihat Cerpen Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun