Jakarta - Hari Musik Nasional 2024 yang selalu diperingati setiap 9 Maret merupakan hari kebanggaan bagi musisi Indonesia atau Hari Rayanya para musisi. Generasi musik selalu bertambah tiap tahunnya, maka generasi musik menjadi salah satu generasi yang pantas untuk diperhitungkan.
Famous Maker Bois yang dikenal sebagai praktisi dibidang musik dan punya segudang pengalaman dalam mengorbitkan musisi newcomer, mengatakan, selama ini terbukti banyak artis musik pendatang baru atau newcomer gagal ditengah jalan dalam menghitskan lagu dan figurnya.Mengenai hal seputar musik ini ia sampaikan saat ditemui di Radio Bola Koaidi di kawasan Rawamangun, Jakarta Timur.
"Dengan bertumbuhnya generasi musik, secara otomatis karya musik atau lagu akan terus muncul setiap waktu. Bahkan sekarang ini karya lagu ciptaan dari musisi membanjiri di platform digital musik, termasuk di medsos," jelas Bois.
Padahal yang kita tahu, banyak musisi newcomer di Indonesia menaruh harapan besar hadap karya lagunya. Dan jadi musisi itu adalah sebuah kebanggaan dan pilihan jalan hidup, karena punya perangkat dalam diri yang dianugerahi dari Tuhan.
Pastinya banjir karya lagu ini akan terciptanya persaingan yang kompetitif dalam mencuri perhatian masyarakat ketika merilis lagunya. Tentunya untuk menjadikan lagu yang hits dan musisinya terkenal di tengah masyarakat akan menjadi PR besar.
Padahal yang kita tahu, banyak musisi newcomer di Indonesia menaruh harapan besar terhadap karya lagunya. Dan jadi musisi itu adalah sebuah kebanggaan dan pilihan jalan hidup, karena punya perangkat talenta musik dalam diri yang dianugerahi dari Tuhan.
Untuk menjawab tantangan tersebut, Famous Maker Bois punya 9 jurus jitu dalam mengatasi kagagalan para musisi pendatang baru tersebut, yaitu:
1. Ciptakan karya lagu jagoan dengan nada dan lirik yang "beracun" di telinga. Agar sekali mendengar langsung menempel dengan mudah di telinga dan hati pendengar. Artinya, tidak perlu berulang-ulang mendengarnya.
2. Setiap musisi (solois atau grup musik) wajib diperlengkapi medsos yang populer di masyarakat dengan followers yang banyak dan setia.
3. Punya konsep publikasi yang unik dan anomali.
4. Mengunakan media publikasi tepat sasaran dari yang gratis hingga yang berbayar (sesuai kemampuan dengan harga minimalis).