Sutopo Purwo Nugroho dari Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) menjelaskan geopolitik bencana turut mempengaruhi global. Sebagai contoh kebakaran asap di Indonesia turut dirasakan negara tetangga Singapura dan Malaysia. Kemudian Siklon tropis di Filipina mempengaruhi Indonesia untuk turut mendonor bantuan. Statistik menunjukkan bahwa 95 persen bencana di Indonesia adalah bencana hidrometeorologis dan faktor penyebab bencana adalah kombinasi antara alam dan antropogenik dengan parameter berupa dampak Perubahan Iklim Global, Kependudukan, Lemahnya Penegakan Hukum, dan Degradasi Lingkungan dan Tata Ruang. Kerugian akibat bencana alam di Indonesia tahun 2014 sebesar 30 Triliun, diantaranya adalah kerusakan akibat banjir sebesar 5 Triliun.
Saut Sagala dari Institut Teknologi Bandung (ITB) dalam kajiannya yakni Tata Ruang dan Perubahan Iklim menjelaskan bahwa tata ruang tidak hanya konsep spasial, namun juga kebijakan. Produk tata ruang yang dapat menjadi pertimbangan kebijakan diantaranya adalah Peta Risiko Genangan pada Pesisir suatu provinsi.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H