Sebagai anak yang menghabiskan waktu di pedesaan, akses untuk mendapatkan buku sangat susah waktu itu. Saya harus pergi ke kota Pekalongan untuk membeli buku, itu pun tidak lengkap. Saya pun harus pergi ke ibu kota provinsi, di Semarang jika ingin mendapatkan koleksi bervariasi.
Sebenarnya di sekolah MI (SD) saya dulu ada perpustakaan kecil di pojokan. Saya sering membaca di sana, namun koleksinya sangat tidak lengkap dan sedikit sekali buku yang penuh gambar. Anak-anak pun enggan baca buku dengan banyak huruf demi huruf karena visualisasi gambar lebih menyenangkan.
Dan perlu diketahui, saya adalah penghuni satu-satunya perpustakaan sekolah waktu MI. Ini bukan kesombongan tapi memang waktu itu entah kenapa tidak ada kawan-kawan saya yang pergi ke perpustakaan sekolah sewaktu jam istirahat untuk membaca. Dari perpustakaan MI itu, akhirnya saya jatuh cinta pada buku. Saya sering menghabiskan waktu hanya untuk membaca di perpustakaan.Â
Karena keterbatasan koleksi, dan buku di perpustakaan MI tidak boleh dibawa pulang, akhirnya saya malah kepincut dengan komik azab dan hantu Petruk Cs yang mudah didapatkan.
Pertama, komik azab. Komik yang populer di masa awal-awal abad ke 21 itu adalah favorit saya. Entah kenapa saya bisa jatuh cinta dengan komik yang sebenarnya cukup vulgar. Apalagi setiap adegan dalam komik bisa dibilang cukup ngeri, ada seorang pria yang digergaji, disertika, dililit ular dan lain-lain. Begitu pula dengan sosok perempuannya.
Judulnya lebih ngeri lagi, ada yang "Siksa bagi pemakan harta anak yatim," "Siksa kubur bagi orang yang kikir," "Siksa neraka bagi pezina," dan macam-macam lainnya. Mungkin sinetron azab Indonesia terinspirasi dari komik itu.
Jika melihat judulnya saja, tentu buku tersebut tidak ramah buat anak-anak tapi karena komiknya mudah didapat, siapa saja bisa membacanya. Biasanya pedagang mainan atau pedagang keliling suka menyediakan komik-komik seperti itu karena laris manis di pasaran khususnya bocil-bocil semacam saya di desa.
Komik azab ini bersaing dengan komik Doraemon, Dragon Balls, Detective Conan, dan berbagai komik asal negeri Matahari Terbit. Namun komik-komik Jepang sulit didapat, sementara komik azab melimpah ruah di mana-mana. Jadi siapa yang salah? Ada sih penyewa-penyewa dadakan tapi jarang juga ditemukan.
Kedua, komik hantu Petruk Cs. Kalau ini mirip-mirip dengan komik azab namun versi hantunya. Tatang S merupakan penulis yang memopulerkan komik hantu lokal dan imajinatif tersebut.Â
Komik hantu Petruk Cs ini lebih agak sopan ketimbang komik azab. Judulnya juga menarik, "Hantu tukang ojek," "Hantu tukang bakso," "Hantu jamu gendong," dan masih banyak lagi. Pria dengan hidung mancung sangat identik dengan komik Petruk Cs ini.