Memaafkan mereka bukan cukup lewat mulut tapi juga tindakan, caranya dengan menasihatinya jika memang mereka sudah kolot atau membeli balik petasan mereka lalu kita hancurkan, atau bisa juga melaporkannya pada pihak berwajib.
Sudah cukup korban-korban mati konyol hanya karena petasan, apa mereka tidak ingin merayakan lebaran? Harus ada berapa nyawa melayang lagi supaya mereka sadar? Tidak cukupkah kejadian berturut-turut di berbagai daerah di Indonesia jadi pelajaran?Â
Pun mereka yang tidak ikut-ikutan memainkan petasan sampai harus mengorbankan hidup mereka jika petasannya salah sasaran. Bumi ini bukan milik si pemain petasan atau penikmat petasan saja, tapi milik semua warga termasuk mereka yang takut dengan petasan. Kecuali kalau jenis petasan yang dinyalakan adalah yang memiliki daya ledak ringan atau hanya berupa percikan api kecil.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H