Mohon tunggu...
Musa Hasyim
Musa Hasyim Mohon Tunggu... Penulis - M Musa Hasyim

Dosen Hubungan Internasional Universitas Jenderal Soedirman

Selanjutnya

Tutup

Puisi Pilihan

Puisi: Salam Burung pada Besi Terbang

15 Januari 2021   22:23 Diperbarui: 15 Januari 2021   22:28 680
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Burung-burung Gyps Rueppellii* menari-nari di angkasa biru  
Mereka mendadak terpaku
Bukankah mereka yang terbang paling tinggi
Menembus awan melewati pelangi
Deru besi terbang menyapanya dengan suara mesin, penuh kesombongan diri

Kawanan burung Falkon Peregrine** melaju di atas pegunungan hijau
Mereka melawan angin dan menghalau
Sekonyong-konyong terperanjat dalam bisu
Menyaksikan besi terbang mendahului
Sayapnya sangat besar, lalu mereka terlampaui
"Ia sangat gagah! Ia sangat kuat! Siapakah besi terbang itu?"
Seumur-umur, ini kali pertama  Falkon Peregrine melongo tanpa berkedip
Sampai lupa harus mencari makan untuk anak-anak tercinta yang menunggu di bawah lampu kelap-kelip

Burung Kolibri*** membuat atraksi di dedaunan selepas hujan
Ia menengadah ke atas, melihat besi terbang berputar-putar tanpa kecapaian
Membentuk formasi indah dari awan
Bukankah selama ini dirinya yang paling menawan di udara
Besi terbang itu mengalahkannya seolah-olah tertawa ria

Apa daya, manusia membuat besi terbang yang mengudara di langit
Burung-burung tak kuasa untuk bersaing sengit
Siapa bisa melawan besi terbang yang ukurannya melebihi burung terbesar sekalipun
Burung-burung hanya bisa menyampaikan salam anggun
Melupakan rasa irinya yang dulu tiada ampun
Kini mereka sudah berdamai santun
Toh, besi terbang tidak makan dan minum
Tiada mencuri ikan, ulat, dan daging umum
Ia hanya membawa penumpang untuk sampai sampai tujuan membawa senyum
Kini mereka berbalik berkawan
Mereka berdoa sepanjang melihat besi terbang di awan
"Semoga keselamatan setia menyertai!"
Meski besi terbang hanya berucap tanpa bisa diterjemahkan dengan bahasa burung
Kawanan burung semakin maklum

NB:

* Burung yang bisa terbang sampai ketinggian 37 ribu kaki

** Burung yang mampu terbang dengan kecepatan 320 km per jam

*** Burung yang terbang secara akrobatik dan indah ketika mencari makan

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Puisi Selengkapnya
Lihat Puisi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun