Kalau bercerita tentang musik 90s, maka sudah dipastikan saya minim sekali pengalamannya. Saya lahir di tahun 90-an masih sibuk belajar membaca dan berhitung ketika musik 90s sedang viral-viralnya. Saya pun belum masuk sekolah dasar di zaman Orba tersebut.
Namun ada satu musik 90s yang paling membekas dalam memori kecil ini yakni musik pop Westlife. Saya pun baru tahu musik itu ketika duduk di kelas 4 SD, ketika era reformasi baru-baru datang menghampiri.
Westlife merupakan grup musik boyband asal Irlandia yang terdiri dari  Shane Filan, Brian McFadden, Kian Egan, Nicky Byrne, dan Mark Feehily. Mereka cukup dikenal waktu itu karena membawa nuansa baru dalam bermusik.
Lalu bagaimana saya yang di kampung dengan internet belum masuk, mengenalnya?
Waktu itu, seorang gadis, tepatnya adik kelas bermain ke rumahku. Kami bersepeda bersama menyusuri jalan pedesaan. Jarak sekolahku cukup jauh, jadi gadis itu bisa dikatakan teman SD pertamaku yang main ke rumahku. Entah apa sebab ayah menyekolahkanku jauh-jauh padahal di dekat rumah ada lima SD Negeri.
Oke lupakan soal SD, kembali ke musik 90s. Gadis itu memberiku sebuah CD Westlife. CD itu merupakan musik barat pertama yang kudengar di telinga, dan musik 90s pertama yang aku suka.
Sehari-hari, kakakku menyetel musik Malaysia sementara orang tua tidak ada yang suka mendengarkan musik. Saya kurang begitu masuk ke lagu Malaysia, iringan musiknya sangat mellow dan mendayu-dayu.
Saya mendengarkan dengan baik-baik lagu Westlife yang mengandung banyak nada bersemangat. Saya langsung jatuh cinta. Lagu I Have A Dream menjadi lagu favorit setelah My Love.
Liriknya cukup mudah diingat dan dihafal. Bisa jadi, itu adalah lagu pop pertamaku dalam berbahasa Inggris.
Waktu itu internet di desa belum ada. Saya hanya mengandalkan CD pinjaman dari gadis itu, kemudian mulai mendengarkan radio yang dibeli oleh kakakku. Namun Saya lebih sering memutar CD karena cukup sulit mencari lagu Westlife di radio.