Bayang-bayang resesi sudah ada di depan mata. Apa lagi pada kuartal II pertumbuhan ekonomi Indonesia minus 5,32 persen padahal pada kuartal I pertumbuhan ekonomi kita naik secara positif.
Kuartal III adalah penentunya, apakah kita akan resesi atau tidak.
Butuh sebuah keajaiban agar Indonesia tidak mengalami resesi. Pasalnya negara-negara tetangga sudah mengumumkan informasi terkait jurang resesi yang diemban olehnya.
Ada Malaysia yang mana pertumbuhan ekonomi sudah minus 2 persen di kuartal I dan anjlok minusnya menjadi 16,5 persen di kuartal II. Kemudian Filipina dengan pertumbuhan ekonomi minus 15,2 persen pada kuartal I dan 16,5 pada kuartal II.
Disusul dengan negara-negara Asia lainnya seperti Thailand, Singapura, Hong Kong, Jepang, dan Korsel. Sementara di Eropa ada Spanyol, Jerman, Perancis, Italia, Inggris dan Polandia.
Negara adidaya Amerika Serikat? Jangan ditanya lagi.
Di tengah bayang-bayang resesi ini, masyarakat jadi ragu untuk melanjutkan bisnis atau memulainya. Namun di saat resesi, ada peluang bisnis yang justru patut untuk dicoba.
Ini bisa ditiru atau diaplikasikan bagi mereka yang baru diPHK dari tempat kerjanya akibat Covid-19. Atau bagi mahasiswa yang baru lulus karena di saat pandemi ini persaingan masuk kerja lebih sulit ketimbang sebelum pandemi.
Pertama, bisnis makanan beku. Kalau melihat di beberapa aplikasi marketplace Indonesia, banyak sekali jenis makanan beku yang patut dicoba.
Dimulai dari daging beku siap saji, cumi cabai, bakso aci, dan masih banyak lagi. Saya sendiri pernah membeli bakso aci instan. Makanan yang praktis dan tahan cukup lama di lemari pendingin. Harganya juga sangat terjangkau, hanya 5 ribu rupiah per satu kemasannya.
Di dalam satu kemasan bakso aci, terdapat bakso aci, cuangki lidah, bumbu, pilus, jeruk nipis dan cabai.