Mohon tunggu...
Musa Hasyim
Musa Hasyim Mohon Tunggu... Penulis - M Musa Hasyim

Dosen Hubungan Internasional Universitas Jenderal Soedirman

Selanjutnya

Tutup

Pendidikan Pilihan

Banyak Webinar Bertebaran di Tengah Pandemi, Sertifikat Online Jadi Kurang Berharga?

9 Agustus 2020   21:31 Diperbarui: 9 Agustus 2020   21:24 2710
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Semenjak perkuliahan jarak jauh dimulai pertengahan Maret silam, seminar-seminar online mulai bermunculan. Istilah kerennya Webinar atau Web Seminar.

Webinar ini cukup praktis karena bisa diakses hanya melalui genggaman tangan saja. Cukup sediakan sinyal yang kencang dan gawai yang mumpuni, kita bisa mengikuti webinar.

Ada beberapa penyelenggara webinar yang mengharuskan registrasi terlebih dahulu tapi ada pula yang bisa langsung diikuti.

Ada Webinar yang gratis dan ada pula yang berbayar. Tapi sejauh pengamatan, lebih banyak yang gratisnya ketimbang yang berbayar. Biasanya webinar yang berbayar memakai embel-embel donasi padahal intinya sama saja dengan bayar.

Webinar akan tampak membosankan jika topik yang dibicarakan bukan sesuatu yang ingin kita dengar. Tapi siapa yang mau mengikuti webinar dengan topik yang bukan kesukaan kita?

Faktanya ada juga tipe-tipe orang yang terpaksa mengikuti webinar.

Mereka ikut webinar hanya demi mengejar sertifikat online. Sertifikat tersebut bisa digunakan untuk syarat kelulusan, agar dapat pekerjaan dan sederet alasan lainnya.

Sebenarya mereka tidak sepenuhnya salah, karena sistem pendidikan kita masih berpacu pada selembar kertas.

Saya sangat tidak setuju jika syarat kelulusan harus menyertakan sertifikat-sertifikat seminar.

Pengalaman saya dulu, sertifikat ini bisa didapatkan dengan mudah. Hanya perlu ikut BEM maka meskipun tidak datang ke acara pasti akan dapat kertas bernama sertifikat itu.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Pendidikan Selengkapnya
Lihat Pendidikan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun