Mohon tunggu...
Musa Hasyim
Musa Hasyim Mohon Tunggu... Penulis - M Musa Hasyim

Dosen Hubungan Internasional Universitas Jenderal Soedirman

Selanjutnya

Tutup

Politik Pilihan

Ini Alasan Ganjar Merajai Survei sampai Melampaui Anies dan Ridwan Kamil

9 Juni 2020   15:06 Diperbarui: 9 Juni 2020   15:38 740
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Foto Anies, Ganjar dan Ridwan Kamil dalam sebuah acara televisi, sumber: Humas Pemprov Jabar melalui Kompas.com

Apa yang ada di benak anda soal survei elektabilitas seorang tokoh? Pasti sebagian mengarah pada strategi pencalonan Pilpres atau Pilgub yang akan datang.

Anggapan itu tidak sepenuhnya salah, selama ini lembaga survei bermunculan di mana-mana. Agar tetap eksis maka namanya juga lembaga survei maka tak ayal jika mereka mengadakan survei terutama survei yang berkaitan dengan pemilihan umum. Banyak dari mereka mengadakan survei dengan berbagai metode yang katanya sesuai dengan data di lapangan.

Sebagian dari lembaga survei meleset dalam memberikan perkiraan tapi tak sedikit yang mampu mendekati bahkan menjadi sebuah kenyataan. Selisih kecocokan dengan kondisi ril di masa depan pun hanya terpaut beberapa persen saja.

Kalau sudah demikian maka lembaga survei pun semakin diincar oleh partai politik dalam menyusun strategi jauh-jauh hari. Sebagian dari lembaga survei pun mematok harga yang tidak murah.

Dulu saya pernah ditawari menjadi salah satu surveyor satu tahun menjelang Pilpres. Kalian tahu gajinya? 700 ribu untuk satu bundel. Saya menolaknya karena memiliki keterbatasan waktu pada masa itu.

Teman saya yang rajin mengambil bundel kertas wawancara bahkan sempat mendapatkan puluhan juta rupiah. Ini masih sebagai surveyor, belum sebagai pengawas dan tenaga rekrutmen apalagi pemilik lembaga surveinya, bisa kaya berkali-kali lipat.

Ketika saya bermain ke tempat beskem si pengawas yang ditunjuk lembaga survei- gila benar- ada tumpukan kertas memenuhi satu ruangan besar bagai lautan kertas saking banyaknya data yang mereka ambil secara acak. Di sana terdapat hasil survei dari para surveyor yang biasanya seorang mahasiswa. 

Kini Pilpres masih jauh, tapi beberapa lembaga survei pasti sudah mencari ancang-ancang termasuk dalam menyurvei kandidat tokoh-tokoh yang cukup populer sebagai pemanasan sebelum Pilpres 2024 datang.

Cara ini dilakukan untuk menilai sejauh mana pengkaderan partai politik bisa berhasil sehingga ketika nanti Pilpres tiba, pengurus partai bisa memilih calon yang kuat dan memiliki pengaruh mumpuni untuk dijadikan bakal calon Pilpres.

Baru-baru ini sebuah lembaga survei sudah mencuri start duluan dalam memberikan penilaian terhadap elektabilitas tokoh yang digadang-gadangkan akan kuat pada Pilpres 2024 mendatang yakni Vox Populi.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Politik Selengkapnya
Lihat Politik Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun