Ia tak merasa ada orang-orang berjalan begitu ganasnya
Saling sikut kanan kiri tanpa peduli
Tas besar yang diletakkan di depan badannya
Tak mampu memberi sebuah makna hakiki
Mendengarkan lagu kesedihan lewat pelantang telinga
Lagi, ia merasa sepi di tengah lautan insani
Kadang ia merasa berlari di tengah kerumunan
Lari dalam dunia imaji
Desingan kereta listrik yang nyaring
Hanya sebuah gema dalam tong kosong
Hatinya sudah melompong
Hiruk pikuk pekerja di segala arah
Tak lebih dari sebuah bayangan hitam
Ia merasa sendiri di kelamnya kehidupan kota
Ia masih sendiri, tak ingin diajak bicara
Ia hanya ingin bercakap dengan dirinya yang lain
Dalam sebuah relung hati
Banyak orang-orang dalam bingkai
Lagi-lagi ia memang sendiri
Dalam sebuah kekosongan diri
Karena semuanya mengurung diri
Di sebuah rumah karena pandemi
Semuanya hanya imaji
Ia tidak berada di kerumunan
Hanya saja merasa di tengah keramaian
Dan hatinya memang lagi sedih
Follow Instagram @kompasianacom juga Tiktok @kompasiana biar nggak ketinggalan event seru komunitas dan tips dapat cuan dari Kompasiana
Baca juga cerita inspiratif langsung dari smartphone kamu dengan bergabung di WhatsApp Channel Kompasiana di SINI