Mohon tunggu...
Musa Hasyim
Musa Hasyim Mohon Tunggu... Penulis - M Musa Hasyim

Alumni Hubungan Internasional yang suka baca novel kritik sosial dan buku pengembangan diri. Sering menyukai sesuatu secara random.

Selanjutnya

Tutup

Hukum Pilihan

Habib Umar Assegaf Dipolisikan, "Pasar dan Mall Saja Ramai, Pak?"

22 Mei 2020   15:00 Diperbarui: 22 Mei 2020   14:55 1015
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Saat Satpol PP terekam baku hantam dengan Habib Umar, sumber: SS Tribun Timur

Saya bukannya mendukung Habib Umar, namun biarlah bulan Ramadan ini masing-masing pihak berdamai. Apalagi jika melihat kenyataan yang ada seperti kondisi pasar dan mall mulai ramai?

Pertanyaan ini akan terus dibandingkan dengan banyak kasus pelanggaran PSBB lainnya. Kalau pasar dan mall saja ramai, kenapa Habib Umar dipolisikan?

Beberapa hari yang lalu pun Surabaya terlihat ramai dengan banyaknya kendaraan yang memadati jalan. Pun banyak pasar dan mall kembali membuka lapaknya sehingga banyak warga berburu kebutuhan lebaran sampai melupakan protokol kesehatan.

Apa mungkin Habib Umar dipolisikan karena melawan? Kalau ini mungkin bisa dibenarkan bisa juga tidak karena pihak Satpol PP juga melawan balik. Pun Habib Umar tidak berkutik karena usianya yang sepuh.

Sebagai seorang Habib, harusnya Habib Umar juga punya iktikad baik agar permasalahan ini tidak terus-menerus diperpanjang. Kalau perlu Habib Umar dan Satpol PP yang terlibat baku hantam untuk berdamai. Ini karena jumlah masa pengikut Habib Umar yang banyak, biar suasana tidak keruh baik di media maupun di dunia nyata.

Yang konser dan melanggar aturan PSBB saat sesi foto bersama saja dibiarkan, sampai Ketua MPR minta maaf (artis dan personelnya diam-diam saja), masa kasus Habib Umar dipolisikan dan dipidanakan? Yah, apalagi lebaran sebentar lagi datang, bukankah indah saling maaf dan memaafkan?

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Hukum Selengkapnya
Lihat Hukum Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun