Saya cukup terkejut mendengar kabar bahwa Habib Bahar akan dipindahkan ke Lapas kelas kakap, Nusakambangan Cilacap. Di sana banyak napi yang siap dieksekusi mati di pulau yang cukup sunyi dan konon katanya berhantu.
Ngomong-ngomong Nusakambangan Cilacap, saya pernah ke sana, bukan karena dipenjara apalagi uji nyali melainkan berwisata. Namanya Pantai Kalipat, the hidden paradise di pulau yang menyatu dengan penjara Nusakambangan itu sungguh indah menawan.
Wait, kok jadi ngomongin wisata, kan sekarang tempat-tempat wisata sedang ditutup.
Baiklah, karena apa yang saya lihat di Pulau Nusakambangan ini berkaitan dengan penjara yang ada di sana, jadi tak apalah sedikit ngomongin Nusakambangan. Siapa tahu nanti Habib Bahar bisa mampir ke Pantai Kalipat yang sudah saya kunjungi atau ke Pantai Permisan yang tak sempat saya singgahi.
Apa mampir di Pantai Kalipat dan Permisan? Salah ding, mana bisa Habib Bahar dan beberapa napi lainnya di Nusakambangan mampir ke sana.
Penjara Nusakambangan itu terpisah dengan Pantai Kalipat, karena luasnya Pulau Nusakambangan yang dikelilingi sungai besar dan gugusan pulau kecil memisahkannya dengan penjara. Tak cukup itu saja, kondisi perbukitan terjal dan ombak laut selatan yang ganas akan membuat para napi mengurungkan niat untuk kabur. Kabur? Siap-siap berjumpa Nyi Roro Kidul Pantai Selatan.
Kembali ke kasus Habib Bahar yang katanya akan dipindahkan ke Nusakambangan. Memang Habib Bahar salah apa sih, sampai segitunya dipindahkan ke sana. Kalian bisa baca kasusnya di artikel saya yang lain:
Baca juga: Membedah Isi Ceramah Habib Bahar bin Smith, Benarkah Melanggar Konstitusi?
Lalu apa alasan petugas Lapas atau pemerintah Kemkumham hendak memindahkan Habib Bahar ke Nusakambangan?
Kalau baca-baca diberita sih bukan karena kasus Habib Baharnya melainkan pengikut Habib Bahar yang anarkis. Diberitakan sebelumnya pada Selasa (19/5)Â para pendukung Habib Bahar memaksa ingin menyambangi role modelnya itu.
Karena berkerumun lebih dari lima orang dan tidak mematuhi aturan physical distancing maka mereka ditolak. Akibat ditolak, mereka menyeruduk pagar Lapas Gunung Sindur.
Tak cukup merusak, mereka juga menyuarakan nada-nada provokatif. Karena menganggu keamanan dan ketertiban bersama, maka petugas Lapas punya ide lain, yaitu tadi memindahkan Habib Bahar ke penjara Nusakambangan.
Tidak mungkin kan, para simpatisannya juga di penjara bersama dengan Habib Bahar, bisa-bisa penuh sesak tuh penjara Gunung Sindur.
Tapi apa iya hanya karena dianggap menganggu ketertiban dan keamanan Lapas, Habib Bahar begitu saja dipindahkan ke Nusakambangan? Kenapa tidak di Lapas lainnya di daerah lain yang cukup jauh seperti di Bandung atau Sukabumi misalnya.
Lagi pula para simpatisan akan sulit mengunjungi ke sel di Bandung, misalnya, karena lalu lintas saat ini dijaga ketat oleh jajaran aparat akibat dilarangnya mudik dan keluyuran tanpa alasan.
Sementara kalau Habib Bahar dipindahkan ke Nusakambangan, bagaimana dengan istri dan keluarganya yang hendak menjenguknya, sebentar lagi lebaran pula. Sang istri tidak bisa mengirim opor ayam dong.
Mungkin nih, Habib Bahar tidak dipindahkan ke Nusakambangan melainkan di sel-sel lainnya tapi dirahasiakan agar keluarganya tetap bisa mengunjunginya. Tapi kalau begitu skenarionya, kenapa istrinya malah curhat ke Fadli Zon bahwa dirinya dan pengacaranya tidak diberitahu soal Habib Bahar yang dipindahkan ke Nusakambangan.
Nah loh, sepertinya kita bisa mencoret kemungkinan prank dari pihak Lapas yang pura-pura memindahkan Habib Bahar ke Nusakambangan. Lagi pula tidak baik juga kan berbohong di bulan penuh berkah.
Lalu apa dong, alasan tepatnya Habib Bahar dipindahkan ke Nusakambangan? Apa Habib Bahar ini berbahaya?
Mungkin saja! Bisa jadi jika Habib Bahar dibiarkan di Lapas di sekitaran Jabodetabek Bandung dan sekelilingnya, maka kejadian anarkis dan provokatif dari pendukungnya akan terus terjadi.
Tapi kalau dipindahkan ke Nusakambangan, apa pendukungnya tidak malah lebih provokatif lagi? Mereka justru akan protes terus-terusan.
Kenapa Habib Bahar tidak dibiarkan saja di Lapas Gunung Sindur, lalu si simpatisannya dikasih siraman rohani, atau mungkin mengundang Prabowo supaya mereka taat aturan?
Baca juga: Prabowo Mendadak Lupa Siapa Habib Bahar Itu
Sepertinya memang ada alasan lain yang mana membuat Habib Bahar memang harus segera dipindahkan ke Nusakambangan. Mungkin saja, Habib Bahar ini dianggap orang yang ekstrem jika melihat aksi pendukungnya yang tak keruan. Jadi harus dicuci otaknya.
Apapun itu alasannya, saya sebenarnya kurang sependapat sih apabila Habib Bahar dipindahkan ke Nusakambangan, selain memicu kontroversi dan provokasi lainnya tapi juga dikarenakan alasan kemanusiaan. Lagi-lagi karena sebentar lagi lebaran, kasihan istri dan keluarganya yang ingin bersilaturahim dengannya.
Saya setujunya jika saat-saat ini Habib Bahar dipindahkan ke Lapas ke daerah yang masih bisa dijangkau keluarga. Kemudian selepas lebaran, boleh tuh dipindahkan ke Nusakambangan. Kalau PSBB mulai dilonggarkan, baru dipindahkan lagi ke Gunung Sindur.
Kalau masalah keamanan dan ketertiban dijadikan alasan, harusnya sih ini bisa diatasi oleh tim aparat. Tapi siapa saya, saya hanya bisa beropini saja. Semoga kasus ini tidak semakin panjang, sebentar lagi juga Lebaran waktunya saling meminta maaf dan memafkan. Yah, memafkan bukan berarti kasusnya selesai, hanya saja itu tuh lebih ditertibkan lagi tanpa harus memindahkan ke Nusakambangan yang seram.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H