Mohon tunggu...
Musa Hasyim
Musa Hasyim Mohon Tunggu... Penulis - M Musa Hasyim

Alumni Hubungan Internasional yang suka baca novel kritik sosial dan buku pengembangan diri. Sering menyukai sesuatu secara random.

Selanjutnya

Tutup

Music Pilihan

Pesan Terakhir Didi Kempot Lewat Lagu Terakhirnya

5 Mei 2020   12:26 Diperbarui: 5 Mei 2020   12:30 124
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Selamat jalan Didi Kempot, sumber: tribunnews.com

Innalillahi Wa Inna Ilaihi Rajiun. Tak disangka, salah satu musisi legendaris campursari, Didi Kempot, dipanggil oleh Yang Maha Kuasa di bulan penuh berkah ini. Iya, Didi Kempot sangat layak menyandang status sebagai seorang legenda karena kegigihannya mengenalkan musik campursari kepada dunia.

Indonesia tidak hanya ada dangdut dan popnya saja. Genre campursari juga patut untuk mendapatkan tempat dan apresiasi di dunia permusikan dunia.   

Tapi apa mau dikata, Tuhan berkehendak lain, legenda campursari itu telah meninggalkan kita. Bagi sobat ambyar, berita ini pasti menyayat hati. Mungkin Tuhan lebih sayang kepada Didi Kempot. Di usia 53 tahun tersebut, Didi Kempot harus pergi selama-lamanya. Tapi namanya seorang legenda, yang meninggal hanya badan atau fisik tapi ruhnya selalu ada di antara kita. 

Saya mendadak flashback lagu Didi Kempot yang saya dengar sewaktu kecil dulu. Lagu berjudul Stasiun Balapan yang selalu menemani masa-masa di mana saya belum mengenal media sosial dan seisinya. Duh air mata ini mendadak mengalir, untungnya menangis tidak membatalkan puasa jadi saya bebas mencurahkan perasaan sedih saya sambil mendengarkan lagu-lagunya.

Lirik Jowo sederhana, musik kendang khas dan rambut gondrong panjang menjadi ciri khas Didi Kempot. Nama Didi Kempot pun melambung tinggi lewat lagu Stasiun Balapan, beberapa tahun kemudian mulai tidak terdengar lagi kemudian muncul kembali dengan wajah barunya. Sebagaimana sebuah roda, manusia pasti mengalami jatuh bangun dalam kehidupan yang singkat ini, kadang di atas dan kadang di bawah.

Didi Kempot kembai bersinar terutama setelah lagu Pamer Bojo viral dan dicover penyanyi papan atas Indonesia lainnya karena bagiku Didi Kempot yang dulu dan sekarang adalah penyanyi papan atas, tidak ada bedanya. Meski sempat vakum sebelum akhirnya kembali tenar, lagu Stasiun Balapan sering saya dengarkan.

Julukan the Godfather of Broken Heart tersemat ke dalam jati diri Didi Kempot. Ini karena memang lagu-lagunya yang berisi kegalauan dan cerita patah hati seorang kekasih. Kendati demikian, bukan berarti semua lagu-lagu Didi Kempot berisi kegalauan.  

Lagu berjudul Ojo Mudik salah satunya. Lagu tersebut barangkali adalah lagu terakhir dan menjadi pesan terakhirnya. Lagu itu diunggah di akun Youtube milik pribadinya sekitar enam hari yang lalu (28/04).

Lirik lagu yang berisi edukasi itu mengajarkan kepada masyarakat agar diam saja di rumah, jangan mudik, rajin-rajin menggunakan masker, dan selalu menjaga jarak. Dalam video yang berdurasi 4.31 menit itu turut mengikutsertakan polisi dan tni.

Didi Kempot merupakan sosok yang peduli terhadap sesama. Mungkin karena Didi Kempot pernah merasakan masa-masa sulit saat menjadi pengamen jalanan sebelum akhirnya seterkenal sekarang, sehingga Didi Kempot pasti paham betul bagaimana perasaan mereka yang terdampak pandemi Covid-19 ini terutama bagi musisi jalanan.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Music Selengkapnya
Lihat Music Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun