Beberapa minggu terakhir ini kita dikejutkan dengan berita-berita di media terkait kondisi terakhir Kim Jong Un yang dikabarkan memburuk setelah operasi sampai tersiar kabar akan kematiannya Kim Jong Un. Â
Lagi pula, negara Korut memang penuh misteri dan selalu ada tanda tanya besar terhadap negara yang berbatasan dengan China dan Korea Selatan itu. Saking misterinya Korut, tidak ada satupun yang tau secara pasti apakah benar Kim Jong Un memang sakit parah, sehat-sehat saja atau justru meninggal dunia.
Apalagi pemimpin tertinggi negara yang mempunyai cadangan nuklir cukup besar itu tidak muncul di permukaan sejak 11 April bersamaan dengan semakin ganasnya Covid-19. Kim Jong Un pun mengutus saudaranya, Kim Yo-Jong untuk mengurus perihal bencana Covid-19 di negaranya.
Dan baru-baru ini Jumat (1/5) Kim Jong Un tampil di publik hendak menggunting pita untuk meresmikan pabrik pupuk di daerah Sunchon. Dan benar saja, itu Kim Jong Un sungguhan bukan KW atau aspal (asli tapi palsu). Apalagi banyak orang yang mirip dengan Kim Jong Un yang juga populer di dunia hiburan.
Kim Jong Un tampak mengenakan baju hitam andalannya. Lagi-lagi ia didampingi sang adik, Kim Yo-Jong dengan tampilan setelan jas hitam degan baju putih khasnya.
Dunia pun merasa kena prank bersama, macam video prank di Youtube-Youtube itu. Bagaimana bisa dunia kecele berjemaah. Dan ternyata kekeliruan ini bukan yang pertama kali dialami oleh dunia.
Pasalnya, Kim Il Sung, Kakek Kim Jong Un atau pendiri Korut pernah dikabarkan meninggal pada 17 dan 18 November 1986. Media-media di Korsel begitu semangat memberitakan perihal ini. Bagai menemukan berlian, berita tersebut begitu berharga sekali apalagi jika terbukti sesuai fakta di lapangan.
Namun dunia kecele, Kim Il Sung mendadak muncul di Bandara Pyongyang untuk menyambut rombongan tamu spesial dari Mongolia. Sebegitu susahnya kah mencari berita di Korut? Sampai-sampai Korut bagai negara yang tidak ada di muka bumi ini melainkan berada di planet lain.
Dan kenapa pula sepertinya banyak publik sangat penasaran dengan Korut? Apa yang membuat dunia selalu penasaran?
Dunia selalu penasaran dengan Korut karena negara itu selalu mempunyai kejutan-kejutan dan misteri yang tak terduga dan belum terpecahkan sampai kini. Apalagi gaya pemerintahan Korut yang mana pemimpin mereka selalu diwariskan secara turun-temurun kepada keluarga. Maka tak heran, warganet penasaran. Padahal gaya pemerintahan Korut tidak jauh berbeda dengan Arab Saudi yang menggunakan monarki dengan ciri khas dinasti keluarga.
Berbeda dengan Arab Saudi, rasa penasaran akan Korut selalu digembor-gemborkan melalui berbagai film Drama Korea Selatan yang selalu menunjukkan sisi lain dari Korut. Pun banyak buku dan media menceritakan beberapa warga Korut yang berhasil kabur ke Korsel, lantas menceritakan betapa kelamnya tinggal di negara totaliter penuh.
Saya sendiri pernah membaca salah satu buku tersebut, sebuah buku yang berjudul Jia, Sebuah Kisah dari Korea Utara yang kurang lebih menceritakan tentang pelarian Korut.
Saya sendiri juga pernah melihat sebuah dokumenter bahwa di perpustakaan beberapa kampus di Korut tidak memiliki sumber buku bacaan selain yang berbahasa Korut. Beberapa jurnal dan buku kuliah sudah disediakan oleh negara serta tidak sembarangan orang bisa mengakses sumber dari luar negaranya apalagi jika berhubungan dengan sosial, politik atau sejarah.
Tak hanya menyasar di kampus-kampus, semua aturan ketat hampir menyeluruh ke seluruh penjuru negeri karena internet yang dibatasi dan diawasi, tidak ada media sosial, dan berbagai aturan ketat lainnya yang sulit ditemukan di negara lain.
Padahal sekarang adalah era 4.0 di mana akses informasi akan semakin cepat dan mudah diterima publik. China, teman dekat Korut, yang meskipun tidak menerima media sosial asal AS dan sedikit tertutup saja tidak seketat Korut dalam mengawasi warganya.
Lebih seramnya pula, Korut kerap kali mengeksekusi pihak yang dinilai berseberangan dengan paham Korut. Saya pun belum pernah mendengar apakah di Korut ada gereja, masjid atau kuill? Mungkin tempat ibadah hanya tersedia di kantor kedutaan besar negara di Korut sebagaimana yang sering saya dengar.
Sementara di China, saya sering melihat di Youtube ada beberapa masjid yang eksis di sana. Pun dengan gereja yang tersebar di mana-mana. Meskipun berteman dan menganut sistem yang tak jauh berbeda, keduanya serupa tapi tidak sama.
Sebagai negara yang menjalin hubungan baik dengan Korut sejak Soekarno, kita tidak bisa protes begitu saja dan mencampuri urusan dalam negeri Korut. Biarlah Korut seperti itu, asalkan tidak mengganggu ketenangan dunia dengan menembakkan rudal atau nuklirnya ke negara tetangga.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H