Mohon tunggu...
Musa Hasyim
Musa Hasyim Mohon Tunggu... Penulis - M Musa Hasyim

Alumni Hubungan Internasional yang suka baca novel kritik sosial dan buku pengembangan diri. Sering menyukai sesuatu secara random.

Selanjutnya

Tutup

Sosbud Pilihan

Solusi Kreatif dari Pro-Kontra Mencantumkan Gelar Akademik dalam Undangan Pernikahan

11 Januari 2020   19:53 Diperbarui: 11 Januari 2020   19:52 3577
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Tampilan undangan unik seperti jurnal, sumber: Hitekno

Perihal perlu atau tidaknya mencantumkan gelar akademik dalam sebuah undangan pernikahan menjadi perdebatan sengit. Kedua kubu masing-masing memiliki alasannya kenapa harus dan kenapa tidak harus. 

Kubu pertama yang menganggap penting mencantumkan gelar akademik berdalih bahwa itu dilakukan sebagai ungkapan rasa syukur dan bangga dari orang tua yang bisa menyekolahkan anaknya hingga jenjang sarjana atau pascasarjana. Ada pula yang ingin menunjukkan pencapaiannya dalam hidup kepada yang diundang.

Kubu kedua adalah yang tidak suka perihal mencantumkan gelar ke dalam sebuah undangan pernikahan. Mereka mempunyai alasan tersendiri seperti menganggap bahwa gelar akademik hanya perlu dicantumkan dalam ijazah atau surat khusus karena pernikahan adalah perihal dua jiwa yang bahagia bukan dua sarjana yang bahagia. 

Pernikahan juga dianggap sebagai cara merayakan kebahagiaan dua keluarga yang disatukan bukan merayakan kelulusan atau kenaikan jabatan seorang. Ada pula yang mungkin merasa malu jika mencantumkan gelar karena salah satu mempelainya hanya lulusan SMA.

Perihal mencantumkan gelar atau tidak ini sempat viral ketika Tasya Kamila dan Randi Bachtiar tidak mencantumkan gelarnya di undangan pernikahan mereka padahal mereka merupakan lulusan master di universitas top dunia, Tasya Kamila jebolan Columbia University dan Randi Bachtiar lulusan Harvard University. Banyak warga internet memujinya karena mereka dianggap tidak pamer sosial.

Undangan pernikahan Tasya Kamila, sumber: Grid.id
Undangan pernikahan Tasya Kamila, sumber: Grid.id

Sebagian orang lagi kekeh ingin tetap mencantumkan gelar akademik karena mereka berdalih sudah lelah tenaga dan biaya untuk bisa sampai sarjana sehingga perlu untuk mencantumkannya. Dalih argumen ini diserang oleh Sudjiwo Tedjo bahwa daripada menunjukkan gelar akademik lebih baik menunjukkan karya di bidang apapun di masyarakat.

Cuitan Sudjiwo Tedjo, sumber: twitter
Cuitan Sudjiwo Tedjo, sumber: twitter

Sebenarnya mau mencantumkan gelar atau tidak itu merupakan sebuah pilihan, tidak perlu diperdebatkan panjang lebar. Namun sepertinya kita bisa meniru cara Ari Prima dalam membuat undangan pernikahan yang baru-baru ini viral tak kalah viralnya dengan Tasya Kamila.

Ari Prima membuat undangan pernikahan bak pembukaan sebuah jurnal- ada judul, nama, abstrak, pendahuluan, dan tabel dalam satu lembar penuh. Tentu saja, lazimnya jurnal adalah mencantumkan gelar akademik. Undangan pernikahan rasa jurnal ini mengundang tawa bagi warga yang selama ini sibuk memperdebatkan mencantumkan gelar atau tidak.

Tampilan undangan unik seperti jurnal, sumber: Hitekno
Tampilan undangan unik seperti jurnal, sumber: Hitekno

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Sosbud Selengkapnya
Lihat Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun