Mohon tunggu...
Musa Hasyim
Musa Hasyim Mohon Tunggu... Penulis - M Musa Hasyim

Dosen Hubungan Internasional Universitas Jenderal Soedirman

Selanjutnya

Tutup

Humaniora Pilihan

"Great Wall of America" Bakal Sekokoh "Great Wall of China"?

18 April 2018   17:14 Diperbarui: 18 April 2018   17:32 900
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ilustrasi: Cagle.com

Bukan AS namanya jika tidak membuat kebijakan yang menghebohkan dunia. Kebijakan seperti War On Terror, kerangka kebijakan melarang Muslim masuk AS, kebijakan menaikkan tarif impor dan tentu saja kebijakan membuat benteng tembok perbatasan antar dua negara, AS dan Meksiko.

Benteng yang sering disebut sebagai jiplakan Great Wall of China itu dimulai pada 2005 ketika ada usulan dari anggota House of Representatives untuk melindungi AS dari gerakan terorisme, pendatang illegal, perdagangan gelap (narkoba, senjata) dan perdagangan manusia dari Amerika Latin khususnya Meksiko.

Bukan perkara yang mudah untuk merealisasikan kebijakan itu hingga akhirnya di masa kepemimpinan Donal Trump- banteng itu benar-benar dimulai. Dana yang dikeluarkan tentu tidak main-main, sekitar 20 milyar dolar hanya untuk sebuah tembok.

Trump tidak mau ambil pusing- pemerintah Meksikolah yang harus membayarnya dengan pajak imigran ilegal Meksiko dan menaikkan tarif visa orang Meksiko yang hendak pergi ke AS kalau tidak setuju maka Trump akan membuat Meksiko setuju dengan berbagai cara apapun. Dan tentu saja Meksiko enggan membayarnya meski dengan cara apapun AS memaksanya untuk membayar.

Trump begitu semangat membangun tembok itu karena nantinya banyak orang akan mengenang jasanya sebagai presiden yang berhasil membangun tembok perbatasan yang sangat tinggi. Mulanya Trump mendapat inspirasi dari tembok pemisah Israel dan Palestina.

Kedekatan AS dengan Israel membuat keduanya saling dukung-mendukung. Pemerintah Israel meyakini tembok perbatasan Meksiko akan mampu menahan imigran ilegal untuk masuk sebagaimana tembok pemisah di negaranya yang mampu menahan serangan bom bunuh diri dan juga imigran gelap. Meski istilah imigran gelap masih terlalu ambigu di negara yang masih diperdebatkan itu.

Tembok yang dinilai akan memiliki panjang 1900 mil itu akan melewati empat negara bagian seperti: California, Arizona, New Mexico dan Texas. Jika membuat perbandingan, tembok itu akan mengalahkan tembok Berlin yang hanya memiliki panjang 96 mil namun tidak akan pernah mengalahkan panjang tembok China yang memiliki panjang 13000 mil.

Tembok perbatasan AS- Meksiko itu dinilai akan menjadi destinasi wisata baru yang mana nantinya akan mengembalikan modal pembangunannya. Trump yakin wisata itu bisa mengungguli Great Wall of China tapi siapa yang bisa menjamin hal tersebut lantaran wilayah itu dinilai rawan tindakan kriminal.

Meksiko terkenal dengan gembong mafia narkoba yang merajalela di mana-mana. Bahkan banyak yang menilai kalau pemerintah Meksiko sendiri melindungi mafia itu karena mendanai pembangunan di negara yang sering disebut banyak koboinya itu.

Pemerintah Meksiko menilai bahwa yang menjadi ancaman bukan dari Meksiko melainkan dari AS sendiri meskipun banyak mafia di dalamnya. Militer Meksiko misalnya, yang dinilai lebih berperikemanusiaan ketimbang militer AS. Militer AS dinilai sering berbuat seenaknya lantaran anggapan bahwa dirinya adalah polisi dunia setelah memenangkan Perang Dingin.  

Banyak kritikan datang, tak hanya dari pihak Meksiko namun juga dari pihak AS. Pasalnya, tembok itu dinilai tidak memiliki dampak yang besar- malah menimbulkan dampak negatif seperti yang sering dikemukakan beberapa pakar.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Humaniora Selengkapnya
Lihat Humaniora Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun