Mohon tunggu...
Mohammad Rusdi
Mohammad Rusdi Mohon Tunggu... Guru - Pendidik

sederhana

Selanjutnya

Tutup

Ilmu Sosbud

Belajar Toleransi dari Muhammadiyah

30 Juni 2023   15:48 Diperbarui: 30 Juni 2023   15:58 214
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ilmu Sosbud dan Agama. Sumber ilustrasi: PEXELS

Toleransi merupakan salah satu nilai mendasar yang sangat penting dalam membangun harmoni dan kerukunan antarindividu maupun antarkelompok dalam masyarakat. Muhammadiyah, organisasi Islam terbesar di Indonesia, telah memberikan kontribusi yang signifikan dalam mempromosikan nilai-nilai toleransi dan kerukunan. Dengan pendekatan yang inklusif dan pembangunan berlandaskan Islam yang moderat, Muhammadiyah menjadi teladan yang dapat dijadikan inspirasi dalam memperkuat toleransi di tengah masyarakat yang beragam.

Muhammadiyah didirikan pada tahun 1912 oleh KH Ahmad Dahlan dengan semangat untuk menyebarkan ajaran Islam yang moderat, menghargai keberagaman, dan mengutamakan dialog antarumat beragama. Dalam sejarahnya, Muhammadiyah telah berperan aktif dalam mempromosikan toleransi dan mengatasi konflik antarumat beragama di Indonesia. Salah satu prinsip yang mendasari pendekatan Muhammadiyah dalam membangun toleransi adalah prinsip "Rahmatan Lil 'Alamin" yang berarti rahmat bagi seluruh alam semesta, bukan hanya bagi umat Muslim saja. Prinsip ini menekankan pentingnya saling menghormati, memahami, dan berbagi nilai-nilai kemanusiaan dengan seluruh umat manusia.

Muhammadiyah secara aktif terlibat dalam kegiatan dialog antaragama dan kerjasama lintas agama. Organisasi ini telah mendorong dialog antarumat beragama melalui kegiatan seperti diskusi, seminar, dan lokakarya bersama dengan pemuka agama dari berbagai denominasi. Dialog ini menciptakan ruang untuk saling bertukar pemikiran, memperdalam pemahaman agama, dan membangun jaringan kerjasama yang erat dalam menciptakan kehidupan beragama yang harmonis.

Muhammadiyah juga memiliki jaringan pendidikan yang mendorong nilai-nilai toleransi. Melalui pesantren, sekolah, dan perguruan tinggi yang dimiliki oleh Muhammadiyah, generasi muda diajarkan untuk menghargai perbedaan dan membangun sikap inklusif terhadap orang lain. Pendidikan di Muhammadiyah mengedepankan nilai-nilai keadilan, keberagaman, dan menghormati hak asasi manusia, tanpa memandang latar belakang agama, suku, atau ras.

Selain itu, Muhammadiyah juga berperan dalam mengatasi konflik antarumat beragama di Indonesia. Melalui inisiatif seperti program-program kerja sama antara pesantren-pesantren Muhammadiyah dengan pesantren-pesantren dari agama lain, Muhammadiyah menciptakan lingkungan di mana siswa-siswa dari berbagai latar belakang dapat saling mengenal, memahami, dan menghormati satu sama lain. Ini membantu membangun kerangka kerjasama dan toleransi di antara generasi muda, yang menjadi pondasi untuk masa depan yang lebih toleran dan inklusif.

Muhammadiyah memberikan teladan yang sangat penting dalam membentuk sebuah masyarakat yang lebih toleran. Melalui ajaran dan praktik-praktiknya, Muhammadiyah telah membantu membangun jembatan pemahaman antara umat Islam dengan umat beragama lainnya.

Pentingnya nilai toleransi dalam ajaran Muhammadiyah juga tercermin dalam sikap dan praktek para pemimpin dan anggota Muhammadiyah dalam kehidupan sehari-hari. Mereka menunjukkan sikap yang terbuka, menghormati perbedaan, dan menghindari sikap eksklusif atau intoleran. Para pemimpin Muhammadiyah seringkali mengajak untuk menjalin dialog dan kerjasama antarumat beragama guna memperkuat persaudaraan dan memecahkan masalah bersama. Mereka meyakini bahwa toleransi adalah kunci untuk menciptakan masyarakat yang berdampingan dengan damai.

Selain itu, Muhammadiyah juga terlibat dalam berbagai upaya sosial untuk mempromosikan toleransi dan mengatasi konflik. Organisasi ini aktif dalam memberikan bantuan sosial dan mendukung pembangunan di berbagai daerah, tanpa memandang agama atau suku. Melalui kegiatan-kegiatan ini, Muhammadiyah berperan dalam merangkul masyarakat yang beragam dan memperkuat solidaritas di antara mereka.

Muhammadiyah juga memberikan pendidikan agama yang inklusif, yang mengajarkan nilai-nilai toleransi dan penghargaan terhadap perbedaan. Melalui pendidikan, Muhammadiyah berusaha untuk membentuk generasi muda yang memiliki pemahaman yang lebih baik tentang agama, menghormati perbedaan, dan mampu hidup secara harmonis dalam masyarakat multikultural.

Dalam konteks sosial dan politik yang semakin kompleks, belajar toleransi dari Muhammadiyah memberikan inspirasi dan panduan bagi kita semua. Nilai-nilai toleransi yang ditanamkan oleh Muhammadiyah dapat membantu menciptakan masyarakat yang saling menghormati, bekerja sama, dan menghargai keberagaman. 

Dengan mengadopsi sikap dan prinsip-prinsip toleransi seperti yang dipraktikkan oleh Muhammadiyah, kita dapat berkontribusi dalam membangun dunia yang lebih damai dan harmonis, di mana semua individu dan kelompok memiliki tempat yang sama dalam kehidupan beragama dan sosial.
Selain itu, Muhammadiyah juga memiliki peran yang signifikan dalam menjaga harmoni dan mengatasi konflik di masyarakat. Organisasi ini terlibat aktif dalam upaya rekonsiliasi dan perdamaian antara kelompok yang berbeda, terutama dalam konteks konflik agama di Indonesia. Melalui dialog dan mediasi, Muhammadiyah telah berhasil membantu memulihkan hubungan yang terganggu dan membangun kembali kerukunan antarumat beragama.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Ilmu Sosbud Selengkapnya
Lihat Ilmu Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun