Malam itu hujan kembali menggauli
memeluk diri pada sunyi yang berbunyi
iring-iringan rintik mencipta peri
lalu ia terus saja jatuh menindih
April terus saja meradang
berkawan dengan para penyair yang malang
hujan menjadi liar tak berperasaan
hingga jutaan puisi lahir berkat alotnya kenestapaan
Ditengah derasnya arus kegelisahan itu
Langit sana kelihatan musam
Makanya ia terus terang untuk berjatuhan
Kemudian dari ketinggian sana ia berujar
"Aku mengerti apa yang engkau rasakan,
tetapi, Keniscayaan berikutnya akan segera datang"
Musafar ukba, 30/04
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H