Mohon tunggu...
Penaku
Penaku Mohon Tunggu... Mahasiswa - Anak-anak Pelosok Negeri

Menulis adalah Bekerja untuk keabadian. Awas namamu akan abadi dalam tulisannya

Selanjutnya

Tutup

Puisi Pilihan

Bahtera

11 April 2023   04:29 Diperbarui: 11 April 2023   04:39 112
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Laut bersama semburat. Gambar via Pixabay 

Deru mesin beriringan
Hilir angin menyapu ragaku
Saat malam membela lautan
Ketika kelap-kelip kota tertinggal dari kejauhan

Bahtera ini mengarungi gulita
Kendati tinggi langit itu perkasa
masih menggantung nokta-nokta putihnya 
Untuk kesekian kali kendara ini membawaku pergi

Pada harap dan temu yang membuncah
Disana, aku kembali 
walau riak-riak air bah mengikuti
Tetapi kesendirian ini mesti sampai

Berlayar lah engkau wahai bahtera
Kemana pun engkau tertuju
Diri ini hanya berharap
Menemui pagi lalu berujar
"Sudah seberapa jauh engkau berjalan"

Musafar Ukba,24/3

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Puisi Selengkapnya
Lihat Puisi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun