Deru mesin beriringan
Hilir angin menyapu ragaku
Saat malam membela lautan
Ketika kelap-kelip kota tertinggal dari kejauhan
Bahtera ini mengarungi gulita
Kendati tinggi langit itu perkasa
masih menggantung nokta-nokta putihnyaÂ
Untuk kesekian kali kendara ini membawaku pergi
Pada harap dan temu yang membuncah
Disana, aku kembaliÂ
walau riak-riak air bah mengikuti
Tetapi kesendirian ini mesti sampai
Berlayar lah engkau wahai bahtera
Kemana pun engkau tertuju
Diri ini hanya berharap
Menemui pagi lalu berujar
"Sudah seberapa jauh engkau berjalan"
Musafar Ukba,24/3
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H