"Pit, kata bako kamu sering kesini sendirian bawa kamera ya?" Tanyaku pada pito.
"Iya, saya suka memotret bulan disini, bahkan abisin malam dengan kamera seadanya demi bulan, bintang dan Bimasakti."
"Sungguh!" Responku tertarik pada pernyataannya.
"Iya."
"Kenapa kamu suka Motret langit malam sih pit?" Tanyaku lagi.
"Saya suka motret langit malam tanpa alasan " ujarnya.
"Masa gitu?"
Entah mengapa saya suka fotoin malam, mungkin karena sepertinya ketenangan menjadi pemicunya. Kayak, damai aja sih kalau saya tatap langit gitu." Ujar pito setengah menjelaskan.
"Biasanya objek apa yang sering kamu suka fotoin?" Tanyaku kembali.
"Bulan," ujarannya singkat. Â
"Ayolah pit, sertakan alasannya itu,
Kenapa kamu suka fotoin bulan?"
"Tetap sama, kayak tenang aja."Â Lagi-lagi pada jawaban yang singkat.
Sementara kawan-kawan lain sibuk pada urusan motret dengan gaway masing-masing. Bergaya dengan aneka macam, dibawah sinar rembulan yang amat terang. Aku sendiri lebih tertarik pada pernyataannya pito tentang langit malam.
"Adakah inspirasi lain untuk memotret Susana langit malam pit?"
"Sederhananya gini, saya emang suka menepi disini, sudah menjadi tempat yang nyaman untuk berkeluh kesah apalagi kalau sendirian, langit malam sudah menjadi tempatku untuk berdialog, itu saja."
"Jadi kita bisa curhat dengan dengan benda-benda langit itu?"