Mohon tunggu...
Penaku
Penaku Mohon Tunggu... Mahasiswa - Anak-anak Pelosok Negeri

Menulis adalah Bekerja untuk keabadian. Awas namamu akan abadi dalam tulisannya

Selanjutnya

Tutup

Puisi Pilihan

Langit Kelabu

19 November 2022   16:43 Diperbarui: 19 November 2022   16:47 1396
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Mendung. Gambar via Pixabay 

Tentang gegana hitam
Terombang ambing 
Terhempas angin sore 

Saat langit seperti sedang nelangsa
rona terukir sendu menatap iba
pada hembusan yang membius
dipojokan, ditepian
ia banyak menimbang rasa

Asa kembali bersiteru 
ada yang mengharap amat sangat
ada yang lebih tak peduli 
ada yang menaruh pengharapan besar
"Barangkali jeda saja dulu" Ujarannya

Langit sore tak sedang murung
Tak pernah bermaksud tuk mengurung semburat jingga
Tak sampai hatinya ia mengganggu pengelana

Simaklah kembali langit itu
Bukankah telah dibuka tabir?? 
Ahh,, terlalu banyak kelu
Kumandang senja kini bersahut-sahutan
Setidaknya permohonan kita 
Jangan sampai usai

Aksara Waktu,,,(19/11)

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Puisi Selengkapnya
Lihat Puisi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun