Mohon tunggu...
Penaku
Penaku Mohon Tunggu... Mahasiswa - Anak-anak Pelosok Negeri

Menulis adalah Bekerja untuk keabadian. Awas namamu akan abadi dalam tulisannya

Selanjutnya

Tutup

Puisi Pilihan

Malam Yang Bersahaja

22 Mei 2022   22:06 Diperbarui: 22 Mei 2022   22:07 143
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Malam yang bersahaja
dengan bohlam semesta menyingkap gugusan bintang

Kabut yang merindu
Menyelimuti kehangatan malam ini 
sesekali menjadikan temaram sinar rembulan yang bercokol di petala langit

Diatas ketinggian maksud hati melepas semua peri
menikmati kelap-kelip kota yang penuh misteri
musik cadas berdengung merelaksasi 
jiwa-jiwa yang penuh sanksi

Api yang membakar
Bunga api yang mekar 
Ranting-ranting rapuh hancur lebur 
menjadi satu lewat ungkapan syukur
betapa maha karya sang Kuasa
menyuguhkan hamparan semesta
untuk dirimu yang lagi nestapa

Pandangan mata semakin terbatas
Tapi harap keakraban kita jangan pupus
kabut yang menyelimuti gulita semakin pantas untuk interaksi intim semalaman 
biarkan diri kita untuk berdiam sejenak
Menikmati malam yang bersahaja

Harap keyakinan kita sama
Kembali ke alam untuk bercinta 

mu/,,,

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Puisi Selengkapnya
Lihat Puisi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun