Tulisan ini merespon tindakan mahasiswa yang melakukan orasi dengan beragam poster tulisan yang sifatnya menuntut kepada pemerintah dengan situasi lingkungan yang tidak ramah.Â
Wacana isu 3 Periode memang menjadi polemik dan konsumsi publik terhangat saat ini. 11 April esok adalah hari puncak demonstrasi Akbar oleh BEM Seluruh Indonesia. Berbagai sikap muncul berdatangan, mulai dari yang pro ataupun kontra terhadap isu politik tersebut.Â
Sebetulnya yang menjadi keinginan para mahasiswa adalah ketegasan pemerintah untuk betul-betul menolak wacana 3 Periode yang oleh beberapa partai mengeluarkan wacana lanjut rezim Jokowi. Karena pada dasarnya, dari pihak Presiden Jokowi itu sendiri tidak pernah menyinggung soalan itu.Â
Namun nampaknya masyarakat belum mendapatkan jawaban yang memuaskan dari pemerintah untuk menyatakan penegasan bahwa amanat konstitusi harus betul-betul dipatuhi. Yang mengemuka baru sebatas bahwa Jokowi sendiri melarang para pembantunya untuk membahas soalan itu lagi yang akan semakin runyam nanti. Intinya fokus bekerja, kurang lebih seperti itu.Â
Banyak Orasi sudah dilakukan sebagai persiapan menuju 11 April nanti, tentunya mengajak masyarakat untuk sama-sama bergabung dalam barisan pembela kebenaran dan keadilan. Terkhusus mahasiswa yang dalam perjalanan historisnya memiliki andil besar terhadap turunnya Rezim orde baru, Ini adalah suatu momentum sebagai implementasi dari pada fungsi agen of Control.Â
Mahasiswa kalau sudah turun ke jalan ya, mau diapakan juga, sudah tuntutan dalam dirinya sebagai sosok intelektual dan aktivis yang tidak akan diam dari polemik kebangsaan, apalagi isu politik yang santer dibicarakan di publik saat ini.Â
Demonstrasi adalah sesuatu yang lazim dari negara demokrasi. Karena merupakan unsur utama dari negara demokrasi, sehingga kemerdekaan mengemukakan pendapat dimuka umum itu diberikan hak oleh UU. Namum sebagai Mahasiswa Ideal apakah perlu setiap kali turun kejalan itu bikin gaduh, kacau, atau tak mencerminkan ramah terhadap lingkungan.Â
Apa sih urgensinya setiap kali orasi itu harus bakar ban? Apakah sebagai indikasi bahwa disuatu tempat atau titik tersebut sedang terjadi orasi oleh para aktivis yang menyuarakan keadilan. Apakah tidak pernah terfikir ketika kendaraan lalu lalang, ada lansia, anak-anak, atau yang sakit sedang dalam perjalanan berkendara,? Pastilah masih ada kebaikan dalam sanubari.Â
Okelah mungkin itu adalah tradisi setiap kali turun ke jalan, tapi apakah harus di semua titik dan sudut penuh dengan asap pembakaran yang membumbung, busuk, dan mengganggu kemanan lingkungan?Â
Maksudnya adalah silahkan tuntut segala keresahan, kekhwatiran, problematika, yang tidak sesuai dengan ketentuan yang berlaku dengan cara yang baik dan benar. Bukan merugikan lingkungan.Â